News
Senin, 16 November 2015 - 17:10 WIB

KESEJAHTERAAN NELAYAN : 2016, Nelayan Dapat Asuransi Jiwa

Redaksi Solopos.com  /  Septina Arifiani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Nelayan menangkap ikan di Pantai Cengkrong, Sabtu (6/6/2015). (JIBI/Solopos/Antara/Destyan Sujarwoko)

Kesejahteraan nelayan akan meningkat dengan adanya asuransi jiwa yang akan diberikan mulai 2016.

Solopos.com, MALANG – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) sedang menyiapkan asuransi untuk nelayan Indonesia di tahun 2016. Perlindungan keselamatan ini diberikan karena profesi nelayan dianggap beresiko tinggi. Dengan perlindungan melalui asurasi jiwa tersebut, nelayan yang meninggal dalam pekerjaannya akan mendapatkan santunan sebesar Rp 100-200 juta.

Advertisement

“Di tahun 2016, akan mendapat asuransi jiwa. Nelayan yang memiliki KTP dan kartu nelayan, akan mendapatkan santunan. Jika nelayan meninggal, maka klaimnya bisa mencapai Rp100 juta-Rp200 juta, paling sedikit Rp60 juta. Ini hasil perundingan sementara kita dengan pihak asuransi,” ujar Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, dalam acara sosialisasi kelanjutan program Jaring yang diadakan di Pantai Sendang Biru, Kabupaten Malang Jawa Timur, Jumat (13/11/2015).

Selain itu, diberitakan situs kkp.go.id, Senin (16/11/2015), Susi mengingatkan agar organisasi-organisasi nelayan di Indonesia semakin dikuatkan keberadaannya. Hal ini, lanjut Susi, akan membuat daya tawar nelayan akan semakin besar jika ada permasalahan atau kendala nantinya. Dengan diperkuat organisasi tersebut ini dapat digunakan untuk membela kepentingan nelayan. Penyegaran harus dilakukan secara periodik dengan menyelenggaraan Musyawarah Nasional untuk tingkat nasional.

Menurut Susi, sektor kelautan dan perikanan merupakan satu-satunya sektor yang mampu memberikan pertumbuhan hingga mencanpai mencapai 8,4%. Pertumbuhan ini hampir dua kali lipat dibandingkan sektor yang lainnya. Apalagi dengan panjang pantai sebesar 97000 km, negara Indonesia memiliki pantai terpanjang kedua setelah Kanada. Degan luas laut sebesar 5,8 juta km2, tentu bukan sesuatu yang ambisius untuk menjadikan laut masa depan bangsa.

Advertisement

“Misinya menjadikan laut masa depan bangsa. Terdengar ambisius tapi sebetulnya wajar. Dengan potensi sebesar ini, saya yakin akan dilirik pengusaha dan sektor keuangan. Untuk itu koperasi harus juga diperkuat untuk memperkuat nelayan yang berusaha di sektor perikanan dan kelautan,” lanjut Susi.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif