News
Senin, 16 November 2015 - 10:00 WIB

BENTROK TNI-POLRI : Insiden Penembakan di Lubuklinggau, Panglima TNI: Jangan Terprovokasi!

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Jenderal TNI Gatot Nurmantyo (JIBI/Antara)

Bentrok TNI-Polri terjadi di Lubuklinggau Sumatra Selatan.

Solopos.com, JAKARTA – Anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) diminta tidak terprovokasi insiden penembakan yang dilakukan anggota Buser Polres Muara Enim di Lubuklinggau, Sumatra Selatan, terhadap dua anggota Detasemen Kodam III/Siliwangi.

Advertisement

“Dalam peristiwa ini saya telah memerintahkan kepada seluruh Prajurit TNI jangan terpengaruh isu yang berkembang sehingga terprovokasi dan melakukan hal-hal yang dapat memperkeruh suasana. Pegang teguh dan patuhi instruksi Komandan Satuan masing-masing,” kata Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyodalam keterangan tertulis, Senin (16/11/2015).

“Tetap pelihara dan terus tingkatkan kerja sama yang telah terjalin dengan baik dengan anggota Polri. Serahkan penyelesaian persoalan ini kepada Panglima TNI dan Kapolri, yakinlah bahwa pimpinan kalian akan menyelesaikan secara profesional, adil dan menjunjung tinggi hukum,” tegasnya.

Advertisement

“Tetap pelihara dan terus tingkatkan kerja sama yang telah terjalin dengan baik dengan anggota Polri. Serahkan penyelesaian persoalan ini kepada Panglima TNI dan Kapolri, yakinlah bahwa pimpinan kalian akan menyelesaikan secara profesional, adil dan menjunjung tinggi hukum,” tegasnya.

Gatot menegaskan ketika disergap dan dilucuti senjatanya oleh polisi, anggota TNI tidak melakukan perlawanan sama sekali karena memang tengah berfokus menjalankan tugas serta tidak memiliki latar belakang masalah dengan pihak kepolisian.

“Semua yang diperintahkan anggota Buser Polres dipatuhi dan diikuti,” kata dia.

Advertisement

Namun saat itu ada dua anggota Polres Muara Enim. Tiba-tiba dua anggota Polres tersebut mengeluarkan senjata organiknya.

Begitu melihat anggota Polres mengeluarkan senjata, anggota Den Intel segera melakukan tindakan pengamanan. Tetapi anggota Polres tersebut melakukan perlawanan sehingga senjata api tersebut meletus ke arah bawah sehingga rekoset dan mengenai kaki salah seorang anggota Polres.

Lebih lanjut Gatot mengatakan pada 13 November lalu terjadi aksi penembakan terhadap prajurit TNI anggota Detasemen Intelijen Kodam III/Siliwangi oleh anggota Buser Polres Muara Enim di Lubuklinggau.

Advertisement

Akibatnya dua prajurit TNI mengalami luka-luka yakni Kapten Chb Edi, terkena tembak di bagian perut kanan dan Serda Denden terkena tembak di bagian paha.

Dalam peristiwa itu, anggota tersebut bersama rekannya dalam 1 tim sebanyak delapan orang di bawah pimpinan Kapten Edi sedang bertugas dilengkapi surat perintah untuk mengejar pelaku pencurian mobil milik Puskopad Kodam III/Siliwangi.

Mobil tersebut dicuri dan dijual kepada komplotan penadah mobil curian di Lampung.

Advertisement

Gatot mengatakan sebelumnya Satuan Den Intel Kodam III/Siliwangi telah melakukan langkah-langkah, antara lain membuat laporan kepolisian tentang hilangnya kendaraan tersebut ke Polrestabes Bandung, kemudian membantu mencari dan melakukan penangkapan terhadap pelaku pencurian mobil tersebut.

Selanjutnya melakukan koordinasi awal dengan unit Intel Kodim Lubuk Linggau guna melakukan penjajakan terhadap lokasi keberadaan mobil curian.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif