Soloraya
Minggu, 15 November 2015 - 17:15 WIB

PARIWISATA SOLO : Pelaku Usaha Pariwisata Diminta Manfaatkan Jokowi Effect

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Syariah Hotel Solo (Lorinhotels.com)

Pariwisata Solo ditingkatkan dengan memanfaatkan Jokowi Effect.

Solopos.com, KARANGANYAR — Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Solo meminta pelaku usaha pariwisata memanfaatkan Jokowi effect untuk menarik lebih banyak wisatawan ke Kota Bengawan dan sekitarnya.

Advertisement

Kepala Bidang (Kabid) Promosi dan Pariwisata Disbudpar) Solo, Budi Sartono, mengatakan sejak Joko Widodo (Jokowi) menjadi Presiden, pariwisata di Solo mampu tumbuh.

Dia mengatakan Jokowi effect ini paling kentara terlihat untuk bisnis perhotelan dengan banyaknya agenda meeting, incentive, convention, and exhibition (MICE) dari kementerian dan instansi pemerintah yang mengadakan kegiatan di Kota Bengawan.

“Momen ini [Jokowi effect] harus dimanfaatkan untuk menarik lebih banyak wisatawan yang menunjang pertumbuhan ekonomi,” ungkap Budi saat ditemui wartawan seusai acara Morning Tea Association of the Indonesian Tours and Travel Agencies (Asita) Solo di Syariah Hotel Solo (SHS), Sabtu (14/11/2015).

Advertisement

Dia mengatakan kendala pengembangan objek pariwisata ini juga disebabkan belum adanya investor yang berminat untuk mengembangkan pariwisata di Solo. Investor yang ada biasanya adalah perhotelan, pabrik atau pusat perbelanjaan.

Direktur Utama PT Lor Internasional Hotel (LIH), Purwanto Yudhonagoro, mengakui adanya dampak Jokowi effect dalam pelaksanaan MICE di Solo. Namun menurut dia, Jokowi effect ini belum terlalu besar karena secara umum, pertumbuhan bisnis perhotelan masih minus.

Ketua Asita Solo, Daryono, menyampaikan Jokowi effect harus diikuti dengan perbaikan objek wisata dan inovasi paket wisata dengan objek wisata yang menarik.

Advertisement

Menurut dia, pasar luar negeri yang mampu digarap dalam waktu dekat adalah Malaysia karena terdapat direct flight. Selain itu, Solo juga memiliki daya tarik sebagai Kota Selawat dengan notabene Malaysia merupakan negara Islam sehingga diharapkan kunjungan wisman yang masih 2%-3% bisa terus bertambah.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif