SOLOPOS.COM - Gambar yang diunggah dengan hashtag #PrayforParis. (Istimewa/Twitter)
Serangan teror Paris membuat publik dunia maya berduka dan menggaungkan #PrayForParis.
Solopos.com, PARIS – Prancis berduka. Insiden penembakan dan aksi peledakan terjadi lagi di KotaParis, tepatnya di Stade de France, dilaporkan menewaskan ratusan korban. Melihat insisden ini pengguna media sosial turut mengungkapkan kesedihannya.
Rasa duka tampaknya tidak hanya dialami warga Paris di dunia nyata, akan tetapi juga tercurah di dunia maya. Terlihat, di media sosia Twitter #PrayForParis menduduki peringkat pertama trending topic worldwide. Dari hastag tersebut terlihat banyak netizen menuangkan rasa dukanya.
“Masih tak percaya apa yang baru saja terjadi di Paris malam ini. Sebuah tragedi, dan dukungan saya selalu menemani siapapun yang telah kehilangan orang-orang yang disayanginya malam ini. #Prayforparis”, tulis salah seorang netizen..
“Such sad, sad news from Paris. My heart breaks for everyone there and all the families. #prayforparis,” kicau seorang tweeps.
“its heartbreaking knowing so many innocent lives are being lost to all this violence. my thoughts and prayers are with them #PrayForParis,” tambah kicauan lainnya.
“The city of light has gone dark tonight#PrayForParis,” kata @Sierra Bailey.
Selain rasa duka, kemarahan juga tampak dituangkan netizen di Twitter, misalnya saja akun @Maha_Chor yang mengutarakan, “I wouldn’t want to go war, but if harf to it would be against these animals#PrayForParis.” Tak ketinggalan Paris Hilton pun juga ikut menuangkan rasa kemarahan dan dukanya melalui Twitter.
Artis yang memiliki akun @PrisHilton ini mengungkapkan, “Still watching the news. So sad & angry what has our world come to that humas are happy to kill innocent people? #PrayForParis.”
Seperti diketahui, insiden penembakan dan serangan teroris terjadi di Ibu Kota Prancis, Paris. Berdasarkan laporan media setempat, insiden tersebut menelan banyak korban di dekat pusat kesenian Bataclan Jumat malam. Selain penembakan dan peledakan, penyanderaan juga dilaporkan masih berlangsung dengan sekira puluhan orang dijadikan sandera.