Soloraya
Sabtu, 14 November 2015 - 00:40 WIB

PROYEK INFRASTRUKTUR BOYOLALI : Intensitas Hujan Mulai Meningkat, 3 Proyek Jalan di Boyolali Dikebut

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kendaraan melintas di Jl.Pandanaran tepatnya depan Bank Jateng Boyolali yang saat ini tengah dibangun proyek jalan Simpang Lima, Rabu (21/10/2015). Meskipun gedung Bank Jateng Boyolali sudah dikepung proyek jalan, namun Bank Jateng belum dapat izin dari OJK untuk relokasi ke Gedung Investasi. (Hijriyah Al Wakhidah/JIBI/Solopos)

Proyek infrastruktur Boyolali, DPU dan ESDM Boyolali mempercepat pembangunan tiga proyek.

Solopos.com, BOYOLALI–Dinas Pekerjaan Umum dan ESDM (DPU ESDM) Boyolali mempercepat pengerjaan tiga proyek infrastruktur jalan, yakni proyek Simpang Lima, proyek Jl.Sudirman, dan Ngablak, Simo. DPU ESDM menargetkan ketiga paket proyek jalan itu bisa selesai sebelum intensitas hujan akhir tahun ini meningkat.

Advertisement

Salah satu proyek jalan yang mulai terganggu dengan dimulainya musim penghujan adalah proyek Simpang Lima. Hujan lebat yang mengguyur wilayah Boyolali Rabu (11/11/2015) sore menggenang proyek Simpang Lima sisi timur. Genangan terjadi cukup dalam hingga menyebabkan kendaraan tak bisa melintas. Arus kendaraan di Simpang Lima yang semestinya searah memutar, terpaksa harus dibuat dua arah di jalur sisi barat atau belakang eks gedung Bank Jateng Boyolali.

“Genangan terjadi selama hampir setengah jam saat hujan deras. Tingginya sampai di atas lutut orang dewasa,” kata seorang pekerja di proyek Simpang Lima, Nanang.

Advertisement

“Genangan terjadi selama hampir setengah jam saat hujan deras. Tingginya sampai di atas lutut orang dewasa,” kata seorang pekerja di proyek Simpang Lima, Nanang.

Kepala Bidang (Kabid) Bina Marga DPU ESDM, Nyoto Widodo, mengakui kondisi ini. Banjir yang sempat terjadi di Simpang Lima Rabu sore disebabkan karena air dari saluran air yang ada di Jl. Merbabu meluap. Air dari Jl. Merbabu turun dan menggenang di Simpang Lima sisi timur. Kebetulan, posisi jalur di Simpang Lima sisi timur lebih rendah dari sisi barat serta Jl. Merbabu.

“Ada drainase di Jl. Merbabu yang tertutup sampah. Akhirnya airnya meluap turun sampai Simpang Lima. Untuk ke depannya sudah kami antisipasi, satu pintu pembuangan air di Simpang Lima sisi timur kami perbesar,” kata Nyoto, kepada Solopos.com, Jumat (13/11/2015).

Advertisement

Progres pembangunan jalan Simpang Lima saat ini sudah hampir mencapai 90%. Kontraktor dari PT Armada Hada Graha tinggal membangun jalur pedestrian atau jalur bagi pejalan kaki. Sesuai dengan kontrak, proyek jalan senilai Rp9,83 miliar itu harus selesai 6 Desember.

Dari pantauan Solopos.com, jalan di Simpang Lima sudah bisa dimanfaatkan pengguna jalan. Tidak ada lagi jalur di Jl.Pandanaran yang dibuat dua arah.

Sementara itu, proyek jalan lainnya yakni Jl. Sudirman di Kompleks Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali di Kemiri Mojosongo juga terus dikebut.

Advertisement

“Memang proyek jalan kami di tahun ini tinggal tiga paket itu. Simpang Lima, Sudirman, dan Ngablak. Pembangunan rigid di Jl. Sudirman baru mencapai separuh. Kami kebut sampai akhir bulan ini semoga selesai. Mudah-mudahan belum mencapai puncak musim penghujan,” papar Nyoto.

Proyek jalan yang menghubungkan Jl. Perintis Kemerdekaan dengan Jl.Ir.Sukarno ini menelan anggaran yang cukup besar. Tahap I, Pemkab Boyolali mengalokasikan dana Rp1,95 miliar untuk proyek ini. Kemudian, pada APBD Perubahan 2015 kembali digelontor Rp3,76 miliar. Panjang jalan yang akan dibangun sekitar 600 meter.

Terkait proyek jalan di Ngablak, Simo, DPU ESDM memperkirakan kontraktor bisa menyelesaikan pekerjaan dalam kurun waktu tiga hari ini.

Advertisement

“Sebenarnya proyek itu bisa selesai lebih cepat. Tetapi ada kendala pengadaan material yang harus antre dengan proyek jalan tol,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif