SOLOPOS.COM - Pelayanan Samsat keliling di Kantor Kecamatan Temon, Kamis (12/11/2015). (Harian Jogja/Holy Kartika N.S)
Samsat keliling selain lebih dekat dengan warga, juga mengiragi praktik calo
Harianjogja.com, KULONPROGO – Mobil Samsat Keliling yang singgah di dekat kantor Kecamatan Temon langsung diserbu warga, Kamis (12/11/2015). Layanan keliling ini tidak hanya mendekatkan pelayanan tetapi juga dapat mengurangi potensi calo.
“Layanan keliling ini memudahkan saya membayar pajak [sepeda] motor. Biasanya harus jauh datang ke Wates untuk bayar, sekarang cuma di dekat rumah,” ujar Aning ditemui saat mengantre.
Warga Desa Glagah itu mengatakan, selama ini jauhnya kantor Samsat di Jalan Wates-Jogja membuatnya sedikit enggan untuk membayar pajak di sana. Selain jarak tempuhnya yang jauh, dirinya juga harus mengantre cukup lama.
“Karena jauh, belum lagi harus antre lama. Kadang saya bayar lewat calo,” ungkap Aning.
Sutanto, warga Desa Palihan mengaku, layanan ini memberikan manfaat bagi warga berada jauh dari kantor layanan pajak. Secara pelayanan tidak ada aturan yang berbeda dengan kantor layanan induk.
“Saya kira tidak ada perbedaan layanan, administrasi yang dibutuhkan juga sama. Justru ini memudahkan wajib pajak seperti saya,” ujar Sutanto.
Sementara itu, Koordinator Layanan Samsat Keliling Suprapto mengatakan, setiap hari layanan tersebut akan berpindah tempat. Setiap hari Kamis, Samsat Keliling membuka layanan bagi warga di wilayah Kecamatan Temon dan Kokap.
Layanan penerimaan pembayaran pajak kendaraan bermotor secara mobile ini telah dirintis sejak tahun 2014. Namun, baru tahun ini layanan tersebut mulai aktif menyasar sejumlah wilayah di Kulonprogo.
Bahkan, melalui layanan keliling ini juga dapat mengurangi ketergantungan warga terhadap calo. Hampir setahun berjalan, Suprapto mengungkapkan, animo masyarakat untuk menggunakan jasa layanan keliling tersebut kian meningkat.
“Paling tidak dalam sehari, kami dapat menarik 50 sampai 60 wajib pajak. Melalui layanan ini sangat membantu menjangkau wajib pajak yang selama ini terkendala lokasi untuk menunaikan kewajibannya membayar pajak,” papar Suprapto.