News
Jumat, 13 November 2015 - 23:30 WIB

BANJIR JAKARTA : 201 Titik di Jakarta Rawan Banjir, Ini di Antaranya

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kondisi banjir Jakarta di seputaran Patung Kuda, Senin (9/2/2015). (Abdullah Azzam/JIBI/Bisnis)

Banjir Jakarta kembali mengancam tahun ini seiring datangnya musim hujan.

Solopos.com, JAKARTA — Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menyatakan telah melakukan sejumlah persiapan guna mengantisipasi terjadinya bencana banjir yang kerap melanda Ibu Kota setiap memasuki penghujung tahun, termasuk saat ini.

Advertisement

Meskipun Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memrediksi bahwa puncak curah hujan baru akan terjadi pada Januari 2016. Namun Pemprov DKI Jakarta enggan mengambil risiko kecolongan apabila tanpa persiapan matang.

Apalagi, hasil pemetaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, saat ini masih terdapat 201 titik lokasi rukun warga di DKI Jakarta yang rawan tergenang banjir.

“Berdasarkan pemetaan selama 3 tahun terakhir, terdapat sedikitnya 201 titik RW yang rawan banjir di DKI Jakarta. Mayoritas titik itu ada di Jakarta bagian Utara, seperti misalnya wilayah Jakarta Utara, Jakarta Barat sisi Utara, dan juga Jakarta Timur sisi Utara,” tutur Kepala Pelaksana BPBD Provinsi DKI Jakarta, Deny Wahyu Haryanta, kepada Bisnis/JIBI, Jumat (13/11/2015).

Advertisement

Pihaknya meminta warga masyarakat yang tinggal di sejumlah daerah tersebut untuk meningkatkan kewaspadaannya menghadapi kemungkinan banjir. Mereka khususnya yang tinggal di Pademangan, Klender, Koja, dan Cilincing.

“Kalau di wilayah Jakarta bagian Selatan lumayan aman, karena juga sudah dibantu langkah mitigasi dari Kementerian PU seperti pembangunan tanggul, Dinas Tata Air DKI Jakarta juga telah melakukan sejumlah pengerukan saluran sehingga memperlancar aliran air. Akan tetapi, aliran air ini kan bermuara di utara, maka di utara sangat tergantung dengan pompa air. Pompanya harus sehat,” tuturnya.

Denny mengatakan sejumlah titik dilokasi tersebut termasuk dalam rawan banjir lantaran disana terjadi penurunan muka tanah yang cukup signifikan selama beberapa tahun ini. “Data dari Dinas Tata Air DKI Jakarta menyebutkan bahwa di sana itu terjadi penurunan muka tanah pada kisaran 4 cm hingga 14 cm per tahun,” ujarnya

Advertisement

Meski demikian, kondisi genangan air di sana akan berubah menjadi banjir juga dipengaruhi oleh tingginya curah hujan yang turun. Selain itu, masih ditambah air kiriman dari hulu yang tinggi alias curah hujan di kawasan Bogor juga tinggi serta terjadinya rob alias pasang air laut.

“Tapi ini kan berdasarkan riwayat 3 tahun terakhir, dan dengan sejumlah persiapan setahun ini, kami optimistis bisa diantisipasi dengan baik,” harapnya.

Deny memaparkan bahwa sejumlah persiapan yang dilakukan antara lain dengan melakukan pembentukan kader alias relawan tanggap bencana di 125 kelurahan di DKI Jakarta. “Para kader ini ada sekitar 40 orang, yang nantinya telah siap untuk digerakkan saat terjadinya bencana,” ujarnya.

“Kita juga sudah siapkan logistik pangan maupun non pangan, yang dapat digunakan pada saat awal pengungsian. Dinas Sosial DKI Jakarta juga telah siap,” tuturnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif