Entertainment
Kamis, 12 November 2015 - 07:10 WIB

TEGURAN KPI : Ditegur KPI, Global TV Hentikan Tayangan Dragon Ball

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kartun Dragon Ball (screenrant.com)

Teguran KPI kali ini dilayangkan ke anime Dragon Ball.

Solopos.com, JAKARTA – Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) akhirnya melarang penayangan Dragon Ball. Anime dari Jepang itu sudah menghilang dari Global TV dan digantikan Naruto.

Advertisement

KPI di situs resminya, Selasa (10/11/2015), meminta Global TV untuk mengurangi tayangan kekerasan Dragon Ball. Sayangnya Komisioner KPI, Sujarwanto, tak menjelaskan secara rinci atau ilmah apa kaitan kartun Dragon Ball dengan perilaku kekerasan anak.

Akibat teguran ini, Global TV kini tidak menayangkan serial anime yang sudah terlebih dahulu tayang di Indosiar selama belasan tahun. Sebagai gantinya, Global TV, menayangkan Naruto pada jam tayang 17.00 WIB.

Akibat larangan ini, pengguna media sosial dan Internet (netizen) tampak riuh. Sejumlah blogger bahkan menulis ulasan bernada protes terhadap KPI.

Advertisement

Akun Kompasiana, Ihsan Ariswanto, menjadi salah satu yang menyuarakan protesnya. menurutnya, dari semua kawan yang menyukai kartun Dragon Ball, tidak ada satu pun yang menyerap perilaku kekerasan akibat menonton film kartun itu.

Dia justru menyebut karakter di anime itu menginspirasi dengan sifat kerja kerasnya. “Tidak sedikit teman saya yang jadi mahir olah grafik karena saat kecilnya suka menggambar karakter-karakter di Dragon Ball,” tulis Ihsan.

Salah satu Kaskuser dengan nama akun brandy007 juga ikut protes. Dia menulis, “Kartun ini kan sudah ditayangkan sejak tahun 96…setelah hampir 20 tahun baru di tegur…KPI lagi ngelawak nih…”

Advertisement

“Dragon Ball dilarang KPI, tapi acara gosipin orang pagi” dan acara musik ga mendidik di tayangin #PrayForIndonesiaTV,” kata netizen lainnya.

“Makin banyak sinetron tak jelas yang tayang ada Anak Jalanan ( anak muda sok kaya, hobi balapan ), ada serial hewan juga , yang ber-evolusi menjadi manusia, acara musik yang keluar dari jalur ( komposisi acara musik hanya 2 persen, sisanya disini diisi dengan gosip dan materi lain diluar musik ),” protes Nikolai Tarkovsky di akun Facebook KPI Pusat.
Sejauh ini belum ada respon apapun dari KPI Pusat. Protes seputar serial kartun Dragon Ball ini sudah mulai terungkap sejak September lalu.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif