Teknologi
Kamis, 12 November 2015 - 18:37 WIB

BISNIS STAR UP : Begini Cara Bikin Aplikasi Jadi Populer

Redaksi Solopos.com  /  Haryo Prabancono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Tech In Asia 2015 (Liputan6.com)

Bisnis star up kian moncer. Tips aplikasi agar bisa populer perlu beberapa cara.

Solopos.com, JAKARTA — Banyak developer yang ingin sukses dalam mengembangkan produknya. Mereka ingin aplikasi buatannya menjadi populer dan digunakan banyak orang.

Advertisement

Sebagaimana diberitakan Kantor Berita Antara, Kamis (12/11/2015), dalam sesi How to Make an App Go Viral in Indonesia di gelaran Tech in Asia Jakarta 2015, Rabu (11/11/2015), Director of International Business Department of UCWeb, Kenny Ye, berbagi cara agar untuk menjadikan aplikasi lebih populer.

“Karena kami punya telah mengembangkan UC Browser hingga menjadi nomor satu di pasar dan mendapatkan hampir 50% market share bulan lalu, artinya kami mempunyai pengalaman bagaimana sebuah produk tumbuh secara lebih cepat. Pertama, purchase strategy. Anda perlu meningkatkan user experience dan fokus kepada produk,” ujarnya.

Advertisement

“Karena kami punya telah mengembangkan UC Browser hingga menjadi nomor satu di pasar dan mendapatkan hampir 50% market share bulan lalu, artinya kami mempunyai pengalaman bagaimana sebuah produk tumbuh secara lebih cepat. Pertama, purchase strategy. Anda perlu meningkatkan user experience dan fokus kepada produk,” ujarnya.

Sebagai contoh, UC Browser menghadirkan inovasi penghematan data kepada pengguna. Hal tersebut, menurut Kenny digunakan pengguna untuk mengakses Facebook melalui mobile phone mereka.

Selain itu, menghadirkan pengalaman baru kepada pengguna, Kenny mengatakan UC Browser juga bekerja sama dengan Facebook untuk menghadirkan notifikasi untuk desktop, meski telah sign out dari Facebook. “Kedua, konten. Anda perlu memasukkan konten-konten lokal ke dalam aplikasi,” ujar Kenny.

Advertisement

Dalam membangun hubungan dengan pengguna, Kenny mengatakan para developer akan mendapat tidak hanya pujian, tetapi juga kritik atau masalah yang dialami pengguna.

Namun, hal tersebut dapat dijadikan kesempatan bagi para developer untuk memecahkan masalah, sehingga dapat kembali meraih simpati dan kepercayaan dari pengguna.

Para developer dapat menggunakan media sosial seperti Facebook atau komunitas online seperti Kaskus untuk menjalin hubungan dengan para pelanggan.

Advertisement

Seperti dikutip dari Liputan6.com, Kamis, perusahaan bermodal ventura, Ideosource, turut mengapresiasi langkah Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) dengan rencananya melahirkan 1.000 perusahaan rintisan atau startup yang diprakarsai teknopreneur berkualitas 2020 mendatang.

Sayangnya hingga detik ini, Ideosource belum menemukan titik terang yang akan dilakukan oleh Kemkominfo terkait rencananya dalam menciptakan 1.000 startup berbasis lokal tersebut.

Managing Partner Ideosource VC, Andi Boediman, mengatakan ia sendiri belum melihat tanda-tanda pergerakan Kemenkominfo di sektor pengembangan 1.000 startup ini.

Advertisement

“Saya belum tahu. Saya belum melihat sesuatu yang konkret terkait program penciptaan 1.000 startup hingga saat ini. Namun, kita akan tetap terbuka dan tertarik, kalau memang pemerintah akan mengajak. Kalau tidak, kami akan terus jalan,” kata Andi.

Sebelumnya, Kemenkominfo dikabarkan memang sedang mencari dana sebesar US$1 miliar atau lebih dari Rp135 triliun yang nantinya akan menjadi dana yang kelak akan digunakan 1.000 startup itu. Dana tersebut berasal dari pihak pemerintah dan investor. Terkait hal ini, Andi mengungkapkan kesiapan Ideosource untuk turut membantu pemerintah.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif