News
Rabu, 11 November 2015 - 14:30 WIB

PENGADAAN BBM : Kurangi Impor BBM, Kilang PT TPPI Harus Beroperasi Penuh Akhir 2015

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi kilang minyak. (JIBI/Antara)

Pengadaan BBM yang masih mengandalkan impor, bisa berkurang drastis tahun depan jika kilang PT TPPI bisa beroperasi penuh.

Solopos.com, TUBAN — Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan PT Pertamina (Persero) untuk mengoperasionalkan kilang Trans-Pacific Petrochemical Indotama (PT TPPI) dengan kapasitas penuh pada akhir tahun ini.

Advertisement

Dalam kunjungan kerjanya ke kilang PT TPPI, Presiden Jokowi mengatakan saat ini produksi kilang tersebut telah mencapai 70% dari total kapasitas produksinya. Artinya, saat ini kilang tersebut telah memproduksi 42.700 barel Premium per hari, karena memiliki kapasitas produksi 61.000 barel per hari.

“Saat ini, produksi kilang TPPI trlah mengurangi impor Premium sebanyak 19%, dan kalau digabung dengan RFCC [residual fluid catalytic cracking] Cilacap, maka impor yang bisa dikurangi mencapai 29%,” katanya di Kompleks Kilang TPPI, Tuban, Rabu (11/11/2015).

Presiden Jokowi menuturkan dirinya memerintahkan agar PT Pertamina dapat memanfaatkan kilang tersebut sesuai dengan kapasitas produksinya pada akhir 2015. Dengan begitu, pemerintah dapat mengurangi impor Premium hingga 36% dari yang biasa dilakukan saat ini.

Advertisement

Menurutnya, optimalisasi Kilang TPPI dan RFCC Cilacap dapat menghapuskan impor bahan bakar minyak (BBM) jenis Solar. Saat ini, impor Solar telah berkurang sekitar 40% dari pengoperasian kedua fasilitas tersebut.

“Nilai penghematan devisa karena pengurangan impor Premium dan Solar mencapai US$2,6 miliar. Ini angka yang besar sekali,” ujarnya.

Presiden Jokowi juga menuturkan kompleks kilang PT TPPI akan menjadi kompleks industri petrokimia di Indonesia, karena akan dibangun grassroot refinery di dekat wilayah tersebut. Dengan begitu, seluruh produk yang dihasilkan oleh kilang PT TPPI dapat langsung diolah di dalam negeri.

Advertisement

“Ini adalah masa depan industri dasar petrokimia di Indonesia, makanya saya perintahkan jangan berhenti,” ucapnya.

Dia memastikan proses hukum terkait pengadaan kondensat untuk kilang PT TPPI akan tetap berjalan tanpa mengganggu operasionalnya. Pasalnya, kilang yang dibangun pada 1995 tersebut sempat berhenti beroperasi dua kali, karena krisis ekonomi dan persoalan hukum.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif