Jogja
Rabu, 11 November 2015 - 18:20 WIB

ANGKA KEMISKINAN : Banyak PHK, Kemiskinan di Bantul Diprediksi Naik

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi antrean warga miskin (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Angka kemiskinan di Bantul diprediksi naik sebagai dampak PHK

Harianjogja.com, BANTUL-Semakin tinggi angka pengangguran diperkirakan juga akan berdampak pada angka kemiskinan. Tahun 2016 mendatang, Dinas Sosial (Dinsos) Bantul memperkirakan angka kemiskinan akan mengalami peningkatan dibanding dengan tahun ini.

Advertisement

Kepala Dinsos Bantul Suarman mengatakan, berdasarkan catatan yang ada di pihaknya, angka kemiskinan tahun ini mencapai 119.000 Kepala Keluarga (KK). Padahal, berbagai upaya sudah dilakukannya untuk mengurangi angka tersebut, mulai dari pelatihan hingga pemberian modal kerja diberikan kepada Kepala Keluarga (KK) miskin.

Alih-alih berkurang, tahun 2016 mendatang, angka tersebut diperkirakannya akan mengalami peningkatan. Ia memperkirakan, kenaikan angka tersebut berkisar antara 10% sampai 20%. “Tahun ini kemungkinan akan bertambah jumlah KK miskinnya,” terangnya, Selasa (10/11/2015).

Menurutnya, kemiskinan akan bertambah mengingat saat ini banyak terjadi Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan akibat melambatnya sektor ekonomi. Pekerja yang awalnya memiliki penghasilan, kini sudah tak memiliki penghasilan sehingga hidup mereka menjadi beban orang lain terutama pemerintah.

Advertisement

Untuk itu, pihaknya mengaku sudah menyiapkan beberapa program antisipatif, di antaranya adalah menggalakkan program pelatihan dan kursus keterampilan untuk mereka.

Beberapa pelatihan yang biasa digelar seperti salon kecantikan, memasak, perbengkelan hingga pertukangan. Biasanya, usai pelatihan tersebut dilakukan pihak pemerintah melalui Dinas Sosial akan memberikan bantuan modal agar mereka segera mampu mandiri dengan membuka usaha sendiri.

Hanya saja, ia kini masih was-was apakah program pemberian modal dari Dinas Sosial kepada peserta pelatihan akan tetap dilaksanakan. “Adanya aturan baru terkait dengan hibah memang menyulitkan kami. Saya belum tahu apakah program tersebut (bantuan modal) masih bisa dilaksanakan,” ujarnya.

Advertisement

Terpisah, Lurah Desa Panggungharjo, Kecamatan Sewon Wahyudi Anggoro Hadi mengungkapkan, pengurangan angka kemiskinan memang tidak bisa dilakukan sendiri oleh pemerintah, harus ada campur tangan berbagai pihak.

Saat ini desa sangat mampu untuk meningkatkan program penanggulangan kemiskinan, karena dana yang mereka kelola sangat besar. “Sangat-sangat cukup jika alokasi dana desa salah satunya digunakan untuk program penanggulangan kemiskinan,” ujarnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif