News
Rabu, 11 November 2015 - 18:00 WIB

ANGIN KENCANG BOYOLALI : Awas! Pohon Cemara Tumbang di Jalur Solo-Semarang-Borobudur

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pohon Cemara di jalur Solo, Semarang, dan Borobudur (SSB) di Desa Samiran, Selo, Boyolali roboh mengenai kabel listrik, Rabu (11/11/2015). (Muhammad Ismail/JIBI/Solopos)

Angin kencang di Boyolali menerpa jalur Solo-Semarang-Borobudur (SSB), Selo, yang membuat pohon cemara tumbang.

Solopos.com, BOYOLALI — Pohon Cemara yang berada di jalur Solo, Semarang, dan Borobudur (SSB) tepatnya di Desa Samiran, Selo, Boyolali, roboh. Pohon yang roboh tersebut melintang di pinggir jalan sehingga membahayakan pengguna jalan.

Advertisement

Warga Selo, Ahmad Wisnu, mengatakan pohon Cemara setinggi 2 meter tersebut roboh setelah diterpa angin kencang pada Minggu (8/11/2015) malam. Pohon tersebut roboh melintang di pinggir jalan dan mengenai kabel listrik.

“Pohon yang roboh tersebut tidak terlalu besar tetapi dapat membahayakan pengguna jalan,” ujar Wisnu saat ditemui Solopos.com di jalur SSB, Rabu (11/11/2015).

Wisnu mengatakan pohon yang roboh tersebut kondisinya sekarang menempel di kabel listrik dan dapat membuat kabel listrik terputus. Listrik di Desa Samiran akhir-akhir ini sering mati akibat pohon cemarah roboh tersebut. “Warga sudah beberapa kali mengusulkan ke PLN agar pohon yang roboh tersebut segera dipotong agar tidak membahayakan pengguna jalan,” kata dia.

Advertisement

Untuk mengantisipasi kembali terjadinya pohon tumbang di jalur SSB khususnya di Desa Samiran, warga mengecek sejumlah pohon dan tanah yang berada di sepanjang jalan. Hal itu diperlukan untuk memastikan tidak ada longsor ketika musim hujan. “Panjang jalur SSB yang rawan pohon roboh di Desa Samiran sekitar 1km. Kami menyarankan BPBD [Badan Penanggulangan Bencana Daerah] memasang papan rawan longsor di sepanjang jalur SSB,” kata dia.

Senada diungkapkan Sarwowiyono. Menurut dia, ada sekitar puluhan pohon cemara berukuran sedang yang tumbuh di sepanjang jalur SSB rawan roboh. Pohon paling banyak rawan roboh ada di Desa Samiran. “Jalur SSB wilayah Samiran jarak antara tanah dengan jalan raya terlalu dekat sehingga jika terjadi longsor atau pohon tumbang langsung menutup jalan,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif