Jatim
Selasa, 10 November 2015 - 09:05 WIB

SAMPAH MADIUN : TPS di Kota Madiun Dilengkapi Komposter, Berfungsi?

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Anggota staf Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Madiun yang menjadi penanggung jawab pengelolaan sampah di TPS Taman, Jumari, 54, bakal mengeluarkan kompos di dari Komposter Skala Komunal yang berada di sekitar TPS Taman, Kota Madiun, Jatim, Senin (9/11/2015). (Irawan Sapto Adhi/JIBI/Madiunpos.com)

Sampah Madiun dilakukan salah satunya dengan memanfaatkan teknologi komposter skala komunal untuk mengubah sampah organik menjadi kompos.

Madiunpos.com, MADIUN – Pengolahan sampah di Kota Madiun, Jawa Timur (Jatim), memanfaatkan teknologi Komposter Skala Komunal yang dibangun di berbagai tempat pembuangan sementara (TPS) di Kota Gadis.

Advertisement

Anggota staf Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Madiun yang menjadi penanggung jawab pengelolaan sampah di TPS Taman, Jumari, 54, mengatakan komposter skala komunal berfungsi untuk menghasilkan kompos. Setiap sampah organik yang dibuang di TPS Taman, menurut dia, akan langsung dipilah dan dimasukan ke komposter skala komunal.

“Sampah organik, khususnya berupa dedaunan setiap hari saya kumpulkan bersama para penarik gerobak yang mengambil sampah di rumah-rumah warga. Setelah terkumpul, sampah organik masuk komposter skala komunal,” kata Jumari saat berbincang dengan Madiunpos.com di TPS Taman, Senin (9/11/2015).

Advertisement

“Sampah organik, khususnya berupa dedaunan setiap hari saya kumpulkan bersama para penarik gerobak yang mengambil sampah di rumah-rumah warga. Setelah terkumpul, sampah organik masuk komposter skala komunal,” kata Jumari saat berbincang dengan Madiunpos.com di TPS Taman, Senin (9/11/2015).

Pantauan Madiunpos.com di TPS Taman, teknologi komposter skala komunal dibuat dengan konsep yang cukup sederhana. komposter skala komunal tersebut terwujud dalam sebuah bangunan yang memiliki luas sekitar 6 m2 dan tinggi sekitar 2 m. Sampah organik dimasukkan di dalam dari lubang komposter skala komunal di bagian atas.

“Di bagian tengah bangunan Komposter Skala Komunal dipasang sarangan atau saringan berupa kawat persegi untuk menahan daun agar tidak jatuh ke dasar. Daun yang masuk ke komposter selalu saya siram air bersih selagi terus diaduk. Dedaunan tersebut lantas dibiarkan di dalam bangunan Komposter dalam kondisi tertutup rapat. Daun lantas mengalami reaksi ilmiah dengan sendirinya,” terang Jumari.

Advertisement

Anggota staf Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Madiun yang menjadi penanggung jawab pengelolaan sampah di TPS Taman, Jumari, 54, bakal mengeluarkan kompos di dari Komposter Skala Komunal yang berada di sekitar TPS Taman, Kota Madiun, Jatim, Senin (9/11/2015). (Irawan Sapto Adhi/JIBI/Madiunpos.com)

Jumari menyebut hanya membutuhkan waktu tiga hari, daun di dalam komposter skala komunal tersebut berubah menjadi kompos. Menurut dia, daun yang paling bagus untuk diambil sebagai kompos, yakni yang berada di lapisan paling bawah atau tepat di atas sarangan. Jumari mengatakan daun-daun yang berubah menjadi kompos berubah menggumpal dan kering.

“Kompos yang dihasilkan komposter di TPS ini cocok untuk tanaman bunga. Setiap tiga hari daun-daun yang sudah berubah menjadi kompos saya ambil melalui lubang komposter di bagian bawah. Karena sifatnya komunal, kompos bisa dimanfaatkan bebas oleh masyarakat. Hingga saat ini komposter berfungsi,” jelas Jumari.

Advertisement

Dia menambahkan turbin ventilator yang berada di atas bangunan Komposter Skala Komunal juga masih  berfungsi untuk mengeluarkan udara panas yang terjebak pada suhu bawah atap atau ruangan. “Kalau alat rusak, saya sulit mengambil kompos. Udara di dalam komposter sangat panas akibat adanya reaksi dan ruangan yang tertutup,” ujar Jumari mengenai pengolahan sampah di Madiun.

 

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Madiun Raya

Advertisement

Advertisement
Kata Kunci : Komposter Sampah Madiun
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif