Jogja
Selasa, 10 November 2015 - 07:20 WIB

PENANGANAN GELANDANGAN : Satpol PP Gunungkidul Amankan Seorang Gelandangan

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Seorang gelandangan [berbaju warna ungu] di halaman kantor Satpol PP Kabupaten Gunungkidul, Senin (9/11/2015). Sesaat sebelum ia dibawa ke Rumah Sakit Jiwa Grhasia, Pakem, Slemab untuk diassesment. (JIBI/Harian Jogja/Uli Febriarni)

Penanganan gelandangan secara tegas dilakukan lantaran yang bersangkutan meresahkan masyarakat.

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL-Pemerintah Kabupaten Gunungkidul melalui Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) mengamankan seorang gelandangan yang dikabarkan mengamuk di ruas Jalan Semin-Ngawen pada Senin (9/11/2015).

Advertisement

Sebelumnya, gelandangan yang dijumpai menggunakan kaus ungu dan celana panjang ini diamankan oleh seorang anggota Kepolisian Sektor Semin, Ipda Purwanto. Menurut Ipda Purwanto, gelandangan yang tidak beridentitas itu mengamuk pada sekitar pukul 08.00 WIB. Selanjutnya ia membawa gelandangan tersebut ke kantor Satpol PP Kabupaten Gunungkidul. Saat dijumpai dan ditanyai identitasnya, gelandangan tersebut tidak bisa menyebutkan nama, bahkan saat ditanya tempat tinggal, ia memberikan jawaban yang berubah-ubah.

Ipda Purwanto menambahkan, gelandangan tersebut telah membuat resah warga setempat.

Sementara itu, Kepala Sat Pol PP Gunungkidul, Agus Hartadi mengatakan, gelandangan yang ditangkap oleh anggota Polsek Semin tersebut akan dikirim ke Rumah Sakit Jiwa Grhasia oleh anggota Satpol PP dan Polsek Semin untuk dilakukan assesment. Karena dari dugaan awal, gelandangan tersebut memiliki kelainan jiwa.

Advertisement

Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kabupaten Gunungkidul, Dwi Warna Widi Nugraha mengungkapkan, pihaknya tidak memiliki banyak kewenangan dan tugas dalam mengurus keberadaan gelandangan di Gunungkidul, karena hal itu sudah menjadi tugas Satpol PP.

Namun, Dinsosnakertrans memiliki anggaran untuk mengurusi gelandangan yang meninggal dunia di wilayah Gunungkidul, apabila diketahui bukan warga Gunungkidul.

“Kalau gelandangan itu orang Gunungkidul, kita tidak [tidak memiliki anggaran],” tuturnya singkat.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif