News
Selasa, 10 November 2015 - 06:00 WIB

PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR : Rezim Jokowi Tinggalkan Kebiasaan Era SBY

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - SBY dan Jokowi berpelukan, Senin (20/10/2014). (Nurul Hidayat/JIBI/Bisnis)

Pembangunan infrastruktur butuh dana besar. Darmin Nasution menyebut pemerintah Jokowi ingin mengubah kebiasaan dari era SBY.

Solopos.com, DEPOK — Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat ini meninggalkan kebijakan pengereman belanja modal yang menyebabkan defisit APBN sangat mengecil seperti yang terjadi pada rezim-rezim sebelumnya.

Advertisement

Hal itu diungkapkan Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian Darmin Nasution dalam kuliah umum di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, Senin (9/11/2015).

Menurut Darmin Nasution, di zaman pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), terdapat anggapan bahwa defisit APBN harus kecil, bahkan jika perlu revisi tersebut harus dihilangkan. Hal ini kata dia, menyebabkan belanja modal seperti pembiayaan pembangunan infrastruktur mendapatkan porsi yang kecil.

“Anggapan peninggalan warisan rezim sebelumnya inilah yang coba diubah dalam pemerintahan kali ini,” tuturnya.

Advertisement

Untuk membiayai pembangunan infrastruktur, menurut Darmin, negara membutuhkan investasi swasta. Akan tetapi, lanjutnya, proses ini membutuhkan waktu yang panjang sehingga pemerintah menggunakan alternatif lain, yakni mengundang negara asing untuk berinvestasi.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif