Soloraya
Selasa, 10 November 2015 - 07:50 WIB

KEBAKARAN KARANGANYAR : Bocah 4 Tahun Lolos Dari Maut

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi kebakaran (Backgroundpictures.org)

Kebakaran Karanganyar melanda di Perumahan Kopassus, Desa Bolon, Colomadu.

Solopos.com, KARANGANYAR–Pasangan suami istri asal Perumahan Kopassus, Desa Bolon, Colomadu, Karanganyar, Sri Darwati, 45, – Sularto, 46, duduk  di teras rumah tetangganya, Senin (9/11/2015) sore menjelang waktu magrib.

Advertisement

Baju Sularto basah. Darwati memegang tas cokelat berisi barang- barang berharga. Meski sedang berbincang dengan Kapolsek Colomadu, AKP Joko Waluyono, pandangan Sularto terus tertuju pada rumahnya yang sebagian telah dilalap si jago merah, Senin sore.

Sementara di sisi barat, anak ragil Sularto, Gizela Latiful Adel, 4, digendong beberapa tetangga Sularto secara bergantian. Beberapa tetangga Sularto mencium Gizel beberapa kali dan mencoba menghibur anak berambut sebahu itu. Gizel tak tahu jika dirinya baru saja mengalami keajaiban karena berhasil diselamatkan kedua orang tua dari kobaran api yang mungkin bisa merenggut nyawanya.

Advertisement

Sementara di sisi barat, anak ragil Sularto, Gizela Latiful Adel, 4, digendong beberapa tetangga Sularto secara bergantian. Beberapa tetangga Sularto mencium Gizel beberapa kali dan mencoba menghibur anak berambut sebahu itu. Gizel tak tahu jika dirinya baru saja mengalami keajaiban karena berhasil diselamatkan kedua orang tua dari kobaran api yang mungkin bisa merenggut nyawanya.

Darwati menceritakan sekitar pukul 15.00 WIB, ia menuju lantai dua rumahnya untuk menyetrika baju. Ia sudah menata beberapa kain yang akan digunakan sebagai alas menyetrika baju. Kain-kain itu diletakkan berdekatan dengan kasur yang biasa menjadi tempat tidur. Belum mulai menyetrika, Darwati turun menuju lantai I rumahnya karena merasa lapar dan hendak makan. Ia tidak ingat apakah sebelum turun ke lantai I ia sudah menyalakan setrika listrik atau belum. Kalaupun sudah menyalakan alat tersebut, Darwati juga tidak ingat posisi setrika tersebut apakah dalam posisi berdiri atau tidak.

Sampai di lantai I Darwati kemudian makan dan menonton televisi. Sekitar pukul 15.30 WIB, tiba-tiba Darwati mendengar suara layaknya sesuatu yang terbakar dari lantai II rumahnya.

Advertisement

Darwati dan suaminya pun panik. Mereka berdua kemudian keluar rumah dan berteriak minta tolong. Setelah itu, Darwati baru ingat anak ragilnya, Gizel masih tidur di kamar lantai II rumahnya. Meski ada perasaan ngeri melihat kobaran api yang besar, Sularto dan Darwati nekat menuju lantai II rumahnya demi menyelamatkan Gizel. Mereka menaiki tangga rumah dan menuju kamar anaknya. Beruntung, api yang besar belum merambat hingga ke kamar Gizel. Sularto dan Darwati kemudian menuju kamar anaknya dan mengangkat anaknya yang masih tertidur pulas.

“Untungnya saya ingat kalau anak saya tidur di atas. Jadi bisa diselamatkan,” ungkapnya.

Tak lama kemudian para tetangga Sularto berdatangan. Mereka bergotong royong memadamkan api dengan peralatan seadanya. Karena posisi rumah yang terbakar di lantai II, warga berinisiatif memasukan air ke dalam tas plastik lalu melemparkannya ke atas. Tak lama kemudian api berhasil dipadamkan.

Advertisement

Ketika satu unit mobil pemadam kebakaran datang, kata Sularto, api sudah berhasil dipadamkan warga.

“Tadi PMK datang tinggal proses pendinginan,” ujarnya.

Akibat kejadian itu, pakaian keluarga Sularto sebanyak tiga almari, ludes terbakar. Selain itu, tempat tidur, mesin cuci dan beberapa surat berharga ikut terbakar.

Advertisement

Sularto menganggap musibah ini sebagai peringatan baginya agar lebih sabar dan waspada.

Kapolsek Colomadu, AKP Joko Waluyono, mengapresiasi kepedulian warga Perumahan Kopassus untuk saling membantu.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif