Entertainment
Selasa, 10 November 2015 - 21:15 WIB

CINTA ELIF ANTV : Nilufer Ketahui Ancaman Metin Terhadap Elif

Redaksi Solopos.com  /  Evi Handayani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Elif dan Omer di serial Cinta Elif (Youtube.com)

Cinta Elif Antv malam ini mengisahkan kepergian Elif dan Omer ke Roma.

Solopos.com, SOLO — Elif di serial Kara Para Ask Antv, Selasa (10/11/2015), kembali melakukan pencucian uang atas perintah Metin. Omer dilarang Pak Sam untuk ikut dalam operasi tersebut, namun karena perasaan cintanya, Omer tetap berangkat ke Roma.

Advertisement

Di episode Cinta Elif Antv kali ini, Levent mengajak Elif makan malam dengan dalih pertemuan dengan model yang akan digunakan untuk proyek baru perusahaan mereka. Levent sengaja tidak mengikutsertakan Bahar karena ia ingin menghabiskan waktu bersama Elif.

Bahar memantau Elif dan Levent yang makan malam dari dalam mobilnya. Ia tampak kesal dan menelepon Omer, tapi Omer tidak mengabaikan panggilan teleponnya.

Advertisement

Bahar memantau Elif dan Levent yang makan malam dari dalam mobilnya. Ia tampak kesal dan menelepon Omer, tapi Omer tidak mengabaikan panggilan teleponnya.

Levent mengantar pulang Elif dengan taksi. Ia juga memberikan jasnya saat Elif kedinginan. Sesampai mereka di depan rumah Elif, Omer melihatnya. Levent tersenyum menang, sementara Elif segera menghampiri Omer dan menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi. Omer cemburu dan ia mengutarakan maksud kedatangannya untuk menjemput Elif, karena Pak Sam ingin menjelaskan strategi penangkapan Metin di Roma esok hari.

Pak Sam membekali Elif dengan alat-alat pelacak. Ia juga memberi ponsel khusus yang harus digunakan Elif untuk berkomunikasi dengan timnya. Sesekali Omer ikut menjelaskan kepada Elif, tapi mereka masih tampak bersitegang karena Omer cemburu.

Advertisement

Sebelum Omer berangkat ke bandara, Bahar menemuinya. Bahar memberi catatan yang Omer tahu itu adalah tulisan Pak Sam. Omer segera menemui Pak Sam di bandara dan marah kepada atasannya tersebut.

Pak Sam mengaku melakukan semua itu untuk kebaikan Elif dan Omer. Sekali lagi, Pak Sam mengimbau Omer agar tidak ikut dalam operasi tersebut. Omer marah kepada Pak Sam dan berjalan melewati Elif. Elif memanggilnya. Omer berkata jujur bahwa sebenarnya Pak Sam sudah mengeluarkannya dari operasi pencucian uang tersebut.

Elif menahan Omer tapi Omer tetap pergi. Pak Sam menyuruh Elif segera masuk pesawat. Sesaat kemudian, Omer berubah pikiran. Ia menyusul Elif naik pesawat ke Roma.

Advertisement

Sesampainya di Roma, Elif dijemput gerombolan orang yang naik mobil hitam. Pak Sam masuk ke mobilnya dan mulai mengamati mobil hitam tersebut. Tiba-tiba Omer datang. Elif melihat dari dalam mobil hitam dan wajahnya terlihat lega. Omer langsung masuk ke mobil Pak Sam. Pak Sam memarahi Omer yang nekat ikut ke Roma.

Omer menjelaskan panjang lebar bahwa Elif adalah cintanya dan ia tidak akan membiarkan sesuatu yang buruk menimpa Elif. Akhirnya Pak Sam membiarkan Omer. Mereka mengira dalam mobil hitam tersebut ada Metin.

Sementara itu, di rumah keluarga besar Denizer, Nilufer mencari Elif, tapi ia malah menemukan kotak putih yang disembunyikan kakaknya tersebut. Nilufer memutar CD rekaman ancaman Metin kepada Elif. Ia menangis dan menyesal telah mempercayai Metin.

Advertisement

Diam-diam, Nilufer masuk kamar Asli. Kakaknya itu sedang tidur. Nilu mengambil handphone Asli untuk menelepon Metin. Ia meninggalkan pesan suara. Nilu marah kepada Metin karena merasa dibohongi.

Kemudian, Nilu meminta Mert untuk datang ke rumahnya. Saat Asli bangun tidur, ia ikut bergabung dengan Mert dan Nilufer. Asli memarahi adiknya tersebut saat menegtahui ancaman Metin kepada Elif.

Di Roma, Elif semakin khawatir karena Metin belum bisa ditangkap. Omer berusaha menenangkannya. Malam hari, Elif mengatur pertemuan dengan Omer di sebuah restoran.

Omer meminta kepada Elif agar untuk beberapa saat mereka tidak membicarakan soal kasus pencucian uang. Omer ingin merayakan ulang tahunnya dengan Elif. Elif setuju dan memberi hadiah kepada Omer. Mereka berbincang-bincang cukup lama di restoran. Baik Omer atau Elif tampak bahagia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif