News
Senin, 9 November 2015 - 00:10 WIB

Rusia Pulangkan 11.000 Warganya di Mesir

Redaksi Solopos.com  /  Septina Arifiani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Puing-puing pesawat Rusia yang jatuh di Mesir (www.usatoday.com)

Rusia memulangkan belasan ribu warganya dari Mesir pasca-kecelakaan pesawat di negara itu beberapa waktu lalu.

Solopos.com, MOSCOW – Rusia telah memulangkan 11.000 warganya yang berada di Mesir, setelah menghentikan semua penerbangan menuju Mesir, Jumat (6/11/2015).

Advertisement

Kantor beria RIA pada Minggu (8/11/2015), seperti dilansir Reuters melaporkan penerbangan belasan ribu warga Rusia itu terjadi dalam 24 jam terakhir.

Sementara puluhan ribu warga Rusia lainnya masih menunggu penerbangan untuk kembali ke kampung halaman. Sekitar 80.000 warga negara itu tertahan di Mesir setelah penghentian penerbangan yang dilakukan dengan alasan keamanan, menyusul jatuhnya pesawat A321.

Ribuan orang yang sebagian besar merupakan warga asal Rusia dan Inggris tertahan di bandara Sharm al-Sheikh, Mesir. Seorang pejabat di Inggris, Sabtu (7/11/2015), mengatakan akan membutuhkan sekitar 10 hari untuk menerbangan warganya kembali ke Tanah Air.

Advertisement

Kepala Maskapai  Emirates, Tim Clark, memprediksi kecelakaan pesawat yang merenggut 224 nyawa itu akan memperketat pengamanan penerbangan di seluruh dunia. Ia telah meminta peninjauan kembali prosedur keamanan penerbangan meski tidak melakukan penjadwalan ulang. Emirates tidak beroperasi secara regular ke Sharm al-Sheikh.

Penyelidikan di balik jatuhnya A321 daerah Semenanjung Sinai, Mesir pada Sabtu (31/10/2015) masih terus dilakukan. Kepala penyidik di ??Mesir mengatakan timnya sedang memeriksa semua skenario yang mungkin menjadi penyebab tragedi yang terjadi 23 menit setelah pesawat lepas landas dari bandara Sharm al-Sheikh.  Negara-negara Barat menduga sebuah bom ditanam di pesawat itu oleh militan.

Militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) mengklaim mereka menembak jatuh pesawat sebagai balasan atas serangan udara Rusia terhadap pejuangnya di Suriah.  Mereka juga menyebut bakal memberitahu dunia bagaimana mereka meluncurkan serangan itu.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif