Soloraya
Senin, 9 November 2015 - 13:40 WIB

KEGIATAN PENDIDIKAN BOYOLALI : Pembiayaan UN CBT di Boyolali Belum Jelas

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi Ujian Nasional Berbasis Komputer (UN). (JIBI/Antara/Syaiful Arif)

Kegiatan pendidikan Boyolali, Disdikpora Boyolali belum memastikan anggaran untuk penyelenggaraan UN CBT.

Solopos.com, BOYOLALI–Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Boyolali menargetkan pelaksanaan ujian nasional (UN) computer based test (CBT) 2016 bisa dilaksanakan minimal di 10 sekolah.

Advertisement

Kendati demikian, pembiayaan untuk persiapan UN CBT 2016 belum jelas. Hingga saat ini Disdikpora belum bisa memastikan sumber anggaran yang akan dipakai untuk merealisasikan program tersebut karena Disdikpora Boyolali belum mendapat kepastian terkait dana alokasi khusus (DAK) pendidikan untuk SMP/SMA yang akan diterima pada 2016.

Saat ini, DAK pendidikan 2016 yang sudah dipastikan diterima Boyolali senilai Rp5,7 miliar untuk SD/SDLB. Angka ini turun drastis dari DAK pendidikan secara keseluruhan pada 2015 yang mencapai Rp39 miliar.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali masih berharap mendapatkan alokasi anggaran dari provinsi maupun pusat untuk program-program pendidikan kelas menengah dan atas.

Advertisement

“Memang untuk persiapan CBT kami butuh bantuan anggaran yang cukup banyak dari pusat tetapi belum tahu bisa dapat atau tidak. Kalau memang ternyata tidak ada ya nanti dari komite sekolah masing-masing,” kata Kabid SMA/SMK Disidikpora Boyolali, Suyanta, kepada Solopos.com, Senin (9/11/2015).

Beberapa sekolah sudah mulai mengusulkan untuk bisa menggelar UN CBT 2016. Namun, nantinya sekolah itu akan diverifikasi.

Kepala Disdikpora Boyolali, Abdul Rachman, membenarkan seretnya kucuran dana dari pemerintah pusat lewat program DAK. Selain program UN CBT, sejumlah program pendidikan juga membutuhkan biaya besar. Salah satunya, pembukaan program sekolah unggulan di Nogosari. Pemkab berencana membangun SMK di Nogosari yang sepenuhnya dibiayai APBN.
Disdikpora juga akan merevitalisasi SMKN 1 Boyolali agar menjadi sekolah modern dengan bangunan sekolah yang lebih representatif.

Advertisement

Abdul Rachman membenarkan tahun 2016 besar kemungkinan Boyolali tidak mendapat alokasi DAK untuk pendidikan SMP/SMA.

“Ya mungkin tahun ini adalah yang terakhir karena wacananya mulai 2017 nanti DAK pendidikan SMP/SMA diambil alih provinsi. Untuk program-program pendidikan yang butuh biaya besar pada 2016, salah satu harapan kami adalah dana block grant. Ini justru mempermudah kami karena dana tersebut nanti langsung ke sekolah-sekolah,” kata Abdul Rachman.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif