SOLOPOS.COM - R.J. Lino (JIBI/Bisnis/Dok)
Kasus Pelindo II membawa RJ Lino memasuki Gedung Bareskrim dan diperiksa selama 9 jam.
Solopos.com, JAKARTA — Direktur Utama PT Pelindo II, Richard Joost (RJ) Lino, mengaku terkesan dengan pemeriksaan di Bareskrim sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi pengadaan 10 unit mobile crane di perusahannya.
Sekitar sembilan jam berada di Gedung Bareskrim Polri, Lino selesai mengikuti pemeriksaan pukul 18.35 WIB sore. Pada pemeriksaan ini, RJ Lino didampingi sejumlah kuasa hukum di antaranya Fredrich Yunadi, Firman Wijaya, Abdul Fikar Hajar, serta Rudi Kabunang.
“Very impressive. Menurut saya bagus sekali istimewa berbeda dengan gambaran di luar sebelum saya ke sini,” katanya seusai diperiksa, Bareskrim, Jakarta, Senin (9/11/2015).
Very impressive yang dimaksud RJ Lino adalah cara kerja penyidik Bareskrim. Menurut dia, semua yang ditanyakan penyidik sudah dijawab baha proyek pengadaan 10 mobile crane itu sudah sesuai prosedur. “Cara orang nanya kemudian kasusnya dijelasin. Menurut saya very impressive.”
“Karena gambaran saya sebelumnya polisi itu kayak begitu. Hari ini saya betul-betul berubah pikiran saya, mereka very impressive.”
Meski demikian, pemeriksaan ini belum membahas pembelian 10 mobile crane yang dipermasalahkan polisi. “Jadi bicaranya saya kan Dirut jadi bicaranya dalam artian besar yang holistik masing-masing ada tanggungjawabnya sendiri,” katanya.
RJ Lino mengaku disodori 10 pertanyaan. Pekan depan juga akan balik lagi ke Bareskrim untuk melanjutkan pemeriksaan kali ini. “Kita ikutilah seluruh proses.”
Sejauh ini, penyidik telah memeriksa 45 saksi. Rata-rata, para saksi adalah karyawan PT Pelindo II. Atas kasus itu, penyidik sudah menetapkan Direktur Teknik PT Pelindo II Ferialdy Noerlan sebagai tersangka.