Jatim
Senin, 9 November 2015 - 10:05 WIB

INDUSTRI KREATIF : Hipmi Minta Pemerintah Bantuan Promosi Industri Kreatif

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Logo Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi). (JIBI/Madiunpos.com/Dok.)

Industri kreatif dinilai butuh bantuan promosi dari pemerintah.

Madiunpos.com, SURABAYA – Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) menilai industri kreatif ke depan masih harus mendapat dorongan dari pemerintah berupa bantuan promosi terutama untuk promosi ke luar negeri.

Advertisement

Ketua Hipmi Jawa Timur Giri Bayu Kusumah mengatakan selama ini bujet pemerintah untuk mempromosikan industri kreatif masih sangat kecil bila dibandingkan dengan negara lain seperti Singapura dan Malaysia yang gencar melakukan promosi ke berbagai negara termasuk Indonesia sebagai sasaran pasar.

“Pemerintah perlu bantu promosi keluar, padahal kalau bicara soal pariwisata dan insutri kreatif di Indonesia itu  sangat melimpah luar biasa, dan hanya perlu dipoles dan dipromosikan,” katanya di sela-sela Musyawarah Nasional Khusus (Munassus) Hipmi, Minggu (8/11/2015).

Dia mengatakan, industri kreatif sangat penting didorong karena dalam beberapa tahun terakhir ini perkembangannya cukup positif dan menjadi industri yang paling potensial di tengah perlambatan ekonomi seperti sekarang.

Advertisement

“Dalam forum bisnis yang berlangsung sejak kemarin, cukup banyak masukan-masukan dan strategi dari para pembicara seperti mantan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas yang berbagi pengalaman bagiamana membangun Banyuwangi. Tips-tips itu yang juga perlu diaplikasikan oleh semua pihak untuk mendorong ekonomi kreatif,” ujarnya.

Giri menambahkan, selain masalah promosi yang kurang greget. Kendala klasik lain yang dihadapi oleh industri kreatif adalah soal perizinan. Meski beberapa kota/kabupaten sudah berlomba-lomba untuk menjadi yang terbaik dalam hal pelayanan perizinan, tetapi pada kenyataannya sulit direalisasikan.

“Apalagi bagi pengusaha muda atau pemula,m sering kali mereka masih kesulitan untuk mengurus izin. Memang ada perizinan satu pintu dan terintegrasi, tapi kenyataannya tetapi masih berbeli-belit, ini harus dievaluasi,” ujarnya.

Advertisement

Industri Kreatif Tumbuh
Namun begitu, lanjut Giri, Hipmi mengapresiasi pemerintah yang sudah berupaya untuk mendorong pertumbuhan industri kreatif. Misalnya rencana pemerintah yang ingin menurunkan suku bunga kredit usaha yang tahun ini adalah 12%, pada tahun depan direncanakan menjadi 9%.

“Masukan-masukan dan rencana pemerintah ini sangat membantu anggota Hipmi untuk bisa menggenjot bisnisnya. Bahkan bank-bank juga mulai merumuskan cara untuk mempermudah mendapatkan kredit usaha rakyat (KUR) yang selama ini masih dirasa sulit dijangkau pengusaha kecil, dan menengah,” jelasnya.

Adapun dari hasil kegiatan forum bisnis selama dua hari dan hasil sidang pleno Hipmi dalam Munassus tersebut akan menjadi bagian dari rekomendasi untuk penyusunan program-program kerja Hipmi ke depan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif