Jogja
Senin, 9 November 2015 - 21:20 WIB

Air Prabayar di PDAM, Mungkinkah?

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Reuters)

Air prabayar di PDAM masih dikaji

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Handayani sedang mengkaji kemungkinan pembayaran air prabayar. Upaya ini dilakukan sebagai bentuk peningkatan pelayanan dan juga sebagai dampak kenaikan tarif air yang mulai berlaku bulan ini.

Advertisement

Direktur Utama PDAM Tirta Handayani Isnawan Fibrianto tidak menampik kemungkinan penerapan tarif air prabayar di Gunungkidul. Untuk mewujudkan ide ini, pihaknya juga sudah melakukan kajian ilmiah dan juga melakukan studi banding ke wilayah lain.

“Masih sebatas wacana dan proses penerapannya juga masih lama,” kata Isnawan kepada Harian Jogja, Sabtu (7/11/2015).

Advertisement

“Masih sebatas wacana dan proses penerapannya juga masih lama,” kata Isnawan kepada Harian Jogja, Sabtu (7/11/2015).

Dia menjelaskan, banyak manfaat yang diterima pelanggan jika wacana ini bisa diwujudkan. Salah satunya, warga tidak akan merasa dirugikan karena pembayaran yang dilakukan disesuaikan dengan jumlah air yang digunakan.

“Istilah gampangnya, air yang digunakan maka itu yang akan dibayar. Jadi tidak ada lagi keluhan, angin yang keluar dari pipa ikut dibayar, sebab pelanggan bisa mengatur penggunaannya sendiri,” ucapnya.

Advertisement

“Masih kita matangkan konsepnya sehingga tidak ada masalah jika model ini diterapkan,” tutur Isnawan.

Dia menambahkan, wacana penggunaan model prabayar ini juga sebagai bagian peningkatan kualitas pelayanan kepada pelanggan. Terlebih lagi, mulai bulan ini PDAM juga melakukan penyesuaian tarif dasar air.

“Kenaikan sudah diterapkan, dan nilainya baru keluar di Desember nanti. Jadi dengan ide prabayar diharapkan tidak ada keluhan pelanggan yang merasa dirugikan terhadap tariff yang dibayarkan,” ungkapnya.

Advertisement

Hal senada juga diungkapkan, Kasub perencanaan PDAM Gunungkidul Michael Gusna. Menurut dia, dengan model prabayar maka kualitas pelayanan bisa makin ditingkatkan. “Modelnya tidak jauh dengan pulsa listrik, dimana pembayaran dilakukan di depan dan penggunaan disesuaikan dengan nominal yang ada,” tutur Gusna.

Dia mengungkapkan selain mewacanakan tariff air dengan model baru, PDAM juga terus melakukan perbaikan dan peningkatan pelayanan kepada masyarakat. Salah satunya dengan melakukan peremajaan sistem perpipaan di kawasan perkotaan.

“Pipa yang ada saat ini sudah tua dan rusak. Jadi butuh peremajaan sehingga bisa meminimalisir tingkat kebocoran yang ada,” kata Gusna.

Advertisement

Advertisement
Kata Kunci : Air Prabayar Tarif Air
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif