Soloraya
Senin, 9 November 2015 - 22:40 WIB

PILKADA KLATEN : Debat Pasangan Nyaris Diwarnai Bentrok

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Seluruh calon berfoto bersama moderator. (Ponco Suseno/JIBI/Solopos)

Pilkada Klaten, debat cabup diwarnai bentrokan antarpendukung pasangan calon.

Solopos.com, KLATEN--Bentrokan antarpendukung pasangan nyaris mewarnai pelaksanaan debat pasangan putaran II di gedung Sunan Pandanaran, Klaten, Senin (9/11/2015). Hal itu dipicu salah satu pendukung pasangan nomor 2, One Krisnata-Sunarto (OK-To) yang sempat memperoleh tiga kali bogem mentah yang diduga dari pendukung pasangan nomor 3, Sri Hartini-Sri Mulyani (Hati Mulya) di kompleks alun-alun Klaten.

Advertisement

Beruntung, aparat keamanan sigap meredam emosi massa tersebut. Sehingga bentrokan antarpendukung dapat terhindarkan.

Informasi yang dihimpun Solopos.com, korban pemukulan tersebut, yakni Mariyono, 46, warga Lemburejo, Gatak, Delanggu. Semula, Mariyono bergabung dengan pendukung OK-To lainnya di Graha Phone yang berada di selatan alun-alun Klaten. Tepat pukul 09.28 WIB, Mariyono memperoleh telepon dari salah seorang yang diduga pendukung Hati Mulya agar datang ke alun-alun Klaten. Nama sapaan penelepon Mariyono itu, yakni Zaenal Arifin alias Kontor, 50, warga Karangturi, Ketitang, Juwiring. Sekitar 10 menit berselang, Mariyono tiba di alun-alun Klaten. Tanpa basa-basi, Mariyono ditonjok oleh orang yang diduga pendukung Hati Mulya itu.
Kejadian tersebut hampir menyebabkan salah paham antarpendukung pasangan nomor 1, nomor 2, dan nomor 3.

“Saya sempat dipukul tiga kali di bagian wajah. Saya tidak melawan saat itu. Waktu itu langsung dilerai polisi. Sepanjang kasus ini tidak berlanjut, saya berkomitmen untuk tidak memperpanjang masalah ini,”
kata Mariyono saat ditemui wartawan seusai kejadian.

Advertisement

Terpisah, Kabagops Polres Klaten, Kompol Priyo Utomo, mewakili Kapolres Klaten, AKBP Langgeng Purnomo, mengatakan kasus tersebut tidak ada kaitannya dengan kepentingan politik. Akar persoalan
tersebut dipicu persoalan pribadi.

“Secara umum, suasana sudah kondusif. Soal ada salah seorang yang dipukul tadi [kemarin] sudah ditangani lebih lanjut,” katanya.

Hal senada dijelaskan Kasubaghumas Polres Klaten, AKP Sugeng Handoko, mewakili Kapolres Klaten, AKBP Langgeng. Kasus pemukulan di alun-alun Klaten disebabkan kasus utang-piutang. Kasus tersebut dalam penanganan satreskrim Polres Klaten.

Advertisement

“Sesuai rencana, juga dilakukan mediasi oleh Polres Klaten. Yang perlu diketahui, kejadian tadi [kemarin] tak ada hubungannya dengan pemilihan kepala daerah (pilkada),” kata AKP Sugeng.

Di hadapan anggota Polres Klaten, keduanya, baik korban pemukulan dan pelaku pemukulan mengaku menyesal telah membuat susah aparat kepolisian. Hal tersebut dituangkan dalam surat pernyataan bermaterai.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif