News
Minggu, 8 November 2015 - 18:20 WIB

UJIAN KOMPETENSI GURU GUNUNGKIDUL : 8.851 Guru PNS & Non-PNS Jalani UKG Pekan Depan

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ilustrasi (Eni Widiastuti/Espos)

Ujian kompetensi guru Gunungkidul siap digelar.

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Sedikitnya 8.851 guru di Gunungkidul akan melaksanakan Uji Kompetensi Guru yang diselenggarakan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga. Rencananya uji kompentensi ini dilakukan mulai 9-21 November 2015.

Advertisement

Sekretaris Disdikpora Gunungkidul Bahron Rosyid mengatakan ujian ini tidak hanya untuk guru yang berstatus Pegawai Negeri Sipil. Namun guru-guru yang non-PNS juga akan dilibatkan dalam kegiatan ini.

“Guru yang ada hampir mencapai 10.000an orang, tapi untuk UKG saat ini baru bisa diberikan untuk 8.851 guru,” kata Bahron saat dihubungi wartawan, Kamis (5/11/2015).

Dia menjelaskan, UKG yang dilakukan bertujuan sebagai bentuk penyegaran untuk melihat sejauh mana para guru berkompeten dengan mata pelajaran yang diampunya. Kegiatan ini juga bukan sebagai bagian dalam upaya memeroleh tunjangan sertifikasi guru.

Advertisement

“Teknis penyelenggaraan diikut guru dari tingkat TK hingga SMA/SKM. Harapannya dengan UKG kualitas guru juga bisa semakin meningkat,” tutur mantan Kepala Bidang Pendidikan Menengah ini.

Rencananya kegiatan UKG akan dilakukan mulai 9-11 November, dan dilaksanakan di 13 tempat. Adapun model ujian yang dilakukan dengan sistem komputerisasi. Dalam tes ini, diharapkan para guru mampu meraih nilai minimal 5,5 sesuai dengan target yang diberikan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. “Akan kita usahakan. Di tes UKG yang lalu [2014] rata-rata nilai yang diperoleh guruh masih di bawah rata-rata nasional,” ungkap Bahron.

Terpisah, salah seorang guru SD di Kecamatan Playen, Anik Istiani mengaku awalnya merasa resah dengan adanya UKG tersebut. Rumor yang berkembang sangat simpang siur dan ada informasi jika kegiataan ini bisa berpengaruh terhadap penerimaan sertifikasi. “Ternyata ini hanya isu saja. setelah mendapatkan penjelasan ternyata UKG hanya sebagai kegiatan penyegaran kemampuan guru di bidangnya masing-masing,” kata Anik, kemarin.

Advertisement

Usai mendapatkan penjelasan ini, dia juga mengaku siap untuk menjalani uji kompetisi itu. Diakuinya, dengan pola baru ini, profesionalitas guru sangat dituntut, sehingga apa yang disampaikan siswa bisa diterima dengan mudah dan ujung-ujungnya bisa meningkatkan mutu pendidikan yang ada. “Kalau seperti ini, saya tidak takut-takut lagi untuk tes UKG,” ungkapnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif