Soloraya
Minggu, 8 November 2015 - 22:30 WIB

TRAIL ADVENTURE KARANGANYAR : Telaga Madirda Trail Adenture, 700 Bikers Taklukan Bukit Teh

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Peserta Telaga Madirda Trail Adventure melintas di perkebunan teh, Minggu (8/11/2015) siang. (Kurniawan/JIBI/Solopos)

Trail Adventure digelar di perbukitan teh kawasan Telaga Madirda Karanganyar.

Solopos.com, KARANGANYAR — Sebanyak 700 bikers dari Jawa Tengah (Jateng), Jogja, dan Jawa Timur (Jatim), meramaikan Telaga Madirda Trail Adventure, Minggu (8/11/2015). Kegiatan tersebut merupakan rangkaian acara untuk memeriahkan hari jadi ke-98 Kabupaten Karanganyar.

Advertisement

Olah raga ekstrem tersebut menjadi ajang eksploitasi elok wisata alam Gunung Lawu, Karanganyar. Telaga Madirda Adventure Trail mengambil start dan finish di Lapangan Girimulyo, Ngargoyoso. Rute trabas melalui objek wisata Candi Kethek-Candi Sukuh dan Telaga Madirda.

Pantauan Solopos.com, rute paling ekstrem yaitu tanjakan Teletubies di bukit perkebunan teh. Di titik ini para peserta harus antre lantaran jalur sangat sempit dan hanya bisa dilalui satu kendaraan. Tak sedikit peserta yang terjatuh karena kondisi jalur yang menanjak ekstrem tersebut.

Advertisement

Pantauan Solopos.com, rute paling ekstrem yaitu tanjakan Teletubies di bukit perkebunan teh. Di titik ini para peserta harus antre lantaran jalur sangat sempit dan hanya bisa dilalui satu kendaraan. Tak sedikit peserta yang terjatuh karena kondisi jalur yang menanjak ekstrem tersebut.

Jalur yang diakui para peserta cukup jauh dan ekstrem cukup menguras enerji. Mereka harus beberapa kali beristirahat di warung-warung di pinggir jalur wisata sekadar untuk minum dan makan. Beberapa di antara peserta juga mengecek kondisi kendaraan mereka.

Salah seorang peserta Telaga Madirda Trail Adventure, Didit Coco, dari Sonif Offroader Division (SOD) Ngawi, mengaku sangat antusias mengikuti trabas lereng Gunung Lawu. Menurut dia jalur trabas yang menanjak, lumayan ekstrem dan menguras enerji.

Advertisement

Jalur Trabas

Kondisi alam yang hijau dan sejuk menurut Didit menjadi nilai lebih jalur trabas di Karanganyar. Berbeda dengan jalur trabas di Ngawi yang lebih banyak bebatuan cadas, jalur trabas di lereng Gunung Lawu yang berstruktur tanah, memudahkan para peserta.

Pendapat senada disampaikan Yuliasto, 45, asal Jatingaleh, Semarang. Dia mengikuti Telaga Madirda Trail Adventure bersama dua rekan komunitasnya, Gabungan Ekstrem Trail Semarang (Gaet). Menurut dia jalur trabas di lereng Gunung Lawu cukup menantang.

Advertisement

Sembari menggeber sepeda motor trail, para peserta bisa menikmati keelokan alam lereng Gunung Lawu. “Sangat menyenangkan bisa bertemu dengan para pecinta trail seluruh Jateng dan Jatim. Paling susah di tanjakan Teletubies karena jalur sempit,” tutur dia.

Tanjakan Teletubies menjadi tantangan berat para peserta lantaran jalurnya yang menanjak ekstrem, sempit, dan berkelok-kelok. Salah satu panitia Telaga Madirda Trail Adventure, Yoyok, menjelaskan acara dipusatkan di Lapangan Girimulyo, Ngargoyoso.

Setelah berhasil melalui jalur trabas yang ekstrem dan melelahkan, para peserta dihibur dengan pentas musik. “Bersyukur sekali, acara ini ramai sekali. Jumlah peserta mencapai 700 orang dari berbagai wilayah. Mereka semua sangat antusias,” tutur dia.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif