Soloraya
Minggu, 8 November 2015 - 13:00 WIB

PENCEMARAN LINGKUNGAN BOYOLALI : Sumur Warga Kuwiran Diduga Juga Tercemar Limbah Tekstil

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi sumur (JIBI/Solopos/Dok)

Pencemaran Boyolali terjadi pada sumur milik warga Beran Kulon di Kuwiran, Banyudono.

Solopos.com, BOYOLALI — Belasan sumur milik warga di Dukuh Beran Kulon, Desa Kuwiran, Kecamatan Banyudono, Boyolali, diduga tercemar limbah pabrik tekstil. Wargapun khawatir menggunakan air sumur untuk keperluan sehari-hari.

Advertisement

Sebelumnya, limbah yang diduga berasal dari pabrik tekstil juga diduga mencemari sawah milik petani Desa Kuwiran.  Sekretaris Desa (Sekdes) Kuwiran, Edi Purnomo, membenarkan kondisi ini. “Setidaknya ada sebelas KK yang terdampak pencemaran limbah,” kata Edi, baru-baru ini.

Air sumur yang tercemar limbah kondisinya keruh dan berbau tak sedap. “Airnya seperti ada licin-licinnya begitu. Bau tekstilnya sangat kuat,” kata dia.

Saat ini warga hanya mengandalkan jaringan air bersih dari Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PUDAM) untuk konsumsi sehari-hari. Kondisi ini menyebabkan beban masyarakat untuk pemenuhan kebutuhan air bersih meningkat karena harus membayar lebih mahal tagihan air listrik.

Advertisement

Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Boyolali meminta warga dan petani di Desa Kuwiran mengirim surat kepada BLH terkait pencemaran limbah yang terjadi di wilayah tersebut.

“Laporkan kepada kami secara resmi, dari pabrik mana dan seperti apa dampaknya. Kalau ada pengaduan resmi kami akan lebih mudah menindaklanjuti,” kata Kepala BLH Boyolali, Cipto Budoyo, Sabtu (7/11/2015).

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif