Jogja
Minggu, 8 November 2015 - 17:22 WIB

LDII Kulonprogo Gelar Diklat Soft Skill

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi pelatihan (JIBI/Dok)

LDII Kulonprogo membekali masyarakat dengan ketrampilan.

Harianjogja.com,KULONPROGO -Masih banyak masyarakat yang yakin kesuksesan seseorang semata ditentukan dari tingginya jenjang pendidikan yang berhasil dilalui. Padahal sekedar belajar saja tidak cukup. Setiap individu harus melengkapinya dengan soft skill untuk meraih kesuksesan.

Advertisement

Hal tersebut diungkapkan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kulonprogo, Pandaya, pada pembukaan diklat bertajuk The Soft Skill of Leadership and Entrepreneurship di Gedung Kaca, Wates, Sabtu (7/11/2015). Menurutnya, banyak orang tua yang berpikir jika anaknya sukses di bangku sekolah, sudah pasti memiliki masa depan cerah.

Sebenarnya, anggapan itu tidak sepenuhnya salah. Namun, selain memiliki kompetensi dan keterampilan di bidang keahlian tertentu, seseorang juga perlu membekali dirinya dengan soft skill.

“Kami berharap generasi muda memiliki kompetensi soft skill yang bermanfaat untuk mengembangkan diri, terutama terkait kepemimpinan dan kewirausahaan,” kata Pandaya.

Advertisement

Pandaya lalu memaparkan, masyarakat harus menyadari bahaya bonus demografi yang ditandai dengan peningkatan proporsi penduduk usia produktif dan turunnya jumlah penduduk usia tidak produktif. Sebab, penduduk usia produktif yang terlalu banyak bisa memicu bencana demografi. Hal itu ditandai dengan melonjaknya angka pengangguran dan kemiskinan. “Pencari kerja baru terus bertambah, bukannya pembuat kerja baru,” ujarnya.

Diklat soft skill hari itu diikuti sekitar 350 orang yang terdiri dari kalangan pemuda, mahasiswa, dan pelajar kader LDII. Para peserta diharapkan termotivasi untuk lebih mengembangkan diri agar nantinya menjadi generasi yang mandiri.

Sementara itu, Bupati Kulonprogo, Hasto Wardoyo mengapresiasi langkah LDII mengembangkan potensi generasi muda. Dia juga berpendapat, program-program LDII yang berjalan selama ini turut mendorong upaya pemerintah menggalakkan pendidikan karakter.

Advertisement

Hasto kemudian mengingatkan, generasi muda dan masyarakat pada umumnya harus siap menghadapi kemajuan teknologi. Setiap orang dituntut cepat beradaptasi dengan perubahan. “Kita juga harus terbiasa dengan tuntutan publik. Kalau sering dapat proses, itu sekarang sudah biasa,” ucap Hasto.

Advertisement
Kata Kunci : LDII Kulonprogo Softskill
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif