Soloraya
Minggu, 8 November 2015 - 22:40 WIB

BENCANA KARANGANYAR : BPBD: Ratusan Rumah di Satu Dusun Terancam Kena Tanah Longsor

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi tanah longsor (JIBI/Solopos/Antara)

Bencana Karanganyar, BPBD telah memrediksi ratusan rumah di satu dusun di Ngargoyoso terancam terkena tanah longsor.

Solopos.com, KARANGANYAR–Ratusan rumah di Dusun Cumpleng, Desa Ngargoyoso, Ngargoyoso terancam terkena tanah longsor. Data itu muncul setelah Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karanganyar menggelar mitigasi bencana di sejumlah wilayah rawan longsor.

Advertisement

Kepala Pelaksana Harian BPBD Karanganyar, Nugroho, menuturkan tiga kecamatan di Karanganyar waspada longsor, yakni Jenawi, Ngargoyoso, dan Matesih.

“Potensi longsor cukup besar di Jenawi, Ngargoyoso, dan Matesih. Kami cek di Dusun Cumpleng, Ngargoyoso kalau tanah retak ratusan rumah satu dusun itu bisa kena. Bagusnya masih ada barongan,” kata Nugroho saat ditemui wartawan di Rumah Dinas Bupati Karanganyar, Sabtu (7/11/2015).

Selain Dusun Cumpleng, Nugroho menuturkan Dukuh Ganoman, Desa Koripan, Matesih dan sejumlah desa di Jenawi rawan longsor saat hujan. Sejumlah desa di Jenawi, sepeti Lempong, Menjing, Balong, dan sebagian Trengguli. Namun, potensi longsor karena retakan tanah setelah kemarau panjang juga mengancam kecamatan lain. Seperti Desa Tengklik, Tawangmangu dan Desa Gerdu, Karangpandan.

Advertisement

“Tengklik sudah relokasi, jadi aman. Gerdu Karangpandan ini enggak mau pindah. Sudah koordinasi dengan camat soal itu. Kalau Jatiyoso, Jatipuro, Jumapolo, dan Jumantono biasa [retakan dan tanah longsor]. Peta kami seperti itu,” jelas dia.

Nugroho mengklaim BPBD Karanganyar sudah menyosialisasikan potensi bencana kepada masyarakat. BPBD juga meminta warga menutup retakan menggunakan pasir maupun lumpur. Termasuk barongan yang berada di Dusun Cumpleng, Ngargoyoso.
Langkah yang diambil BPBD sejalan dengan instruksi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terkait mitigasi bencana.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, meminta BPBD di seluruh wilayah mendeteksi dini ancaman bencana setelah kemarau panjang. Sutopo menyampaikan prediksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). BMKG menyebutkan belum masuk musim penghujan meskipun sejumlah wilayah di Indonesia sudah diguyur hujan.

Advertisement

“Hujan akan mulai akhir November atau awal Desember. Mundur karena El Nino. Bahkan, El Nino akan berpengaruh sampai April 2016.  Kalau akumulasi awalnya dijatuhkan lima bulan menjadi empat bulan otomatis intensitas curah hujan meningkat. Potensi longsor tinggi,” tutur dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif