Soloraya
Minggu, 8 November 2015 - 20:15 WIB

BENCANA ALAM SRAGEN : Bupati: 208 Desa/Kelurahan Waspada Angin Ribut

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi angin kencang (article.wn.com)

Bencana alam Sragen, Bupati menyebut bencana angin ribut berpotensi terjadi merata di Bumi Sukowati.

Solopos.com, SRAGEN–Bupati Sragen Agus Fatchur Rahman meminta warga di 208 desa dan kelurahan di Sragen mewaspadai potensi bencana angin ribut. Orang nomor satu di Sragen itu menyebut bencana angin ribut berpotensi terjadi merata di Bumi Sukowati.

Advertisement

“Saya meminta masyarakat untuk bersiap menghadapi bencana. Bencana yang kerap melanda Sragen itu hanya ada dua. Kalau tidak banjir ya angin ribut. Yang lain tidak pernah. Dua bencana itu yang perlu diwaspadai,” kata Agus saat ditemui Solopos.com di sela-sela menghadiri Senam Sehat Indonesia di kompleks GOR Diponegoro Sragen, Minggu (8/11/2015).

Bencana angin ribut, kata Bupati, sulit diprediksi datang. Bencana ini datang secara berpindah-pindah. Untuk itu, dia meminta warga di 208 desa dan kelurahan di Sragen mewaspadai potensi bencana angin ribut tersebut.

“Dari waktu ke waktu bisa berubah. Kalau tahun lalu melanda kawasan Gondang, kemarin [Sabtu] melanda Sidoharjo, Tanon, Mondokan, dan Sumberlawang. Warga di 208 desa/kelurahan harus hati-hati. Cermati keadaan dengan seksama. Kalau ada pohon tinggi dan rindang di dekat rumah, silakan dipangkas dan dirapikan,” papar Agus.

Advertisement

Bupati juga meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sragen yang baru dibentuk untuk bekerja maksimal. Dia berharap BPBD bisa bekerja sama dengan seluruh elemen masyarakat untuk menanggulangi sekaligus meminimalkan dampak buruk akibat bencana.

“Sekarang memasuki musim transisi dari pancaroba ke musim penghujan. Masa transisi itu harus diwaspadai BPBD beserta seluruh jajarannya,” kata Agus.

Bupati mengaku belum mendapat laporan total kerugian akibat bencana angin ribut yang melanda Sragen pada Sabtu sore. Dia mengaku sudah meminta BPBD dan jajaran muspika untuk membantu warga yang menjadi korban angin ribut tersebut.

Advertisement

“Malam itu juga kami sudah memberi pertolongan. Kami sudah siapkan dana tak terduga. BPBD juga sudah menyiapkan anggaran untuk membantu korban bencana,” papar Bupati.

Sementara itu, hujan lebat disertai angin kencang pada Sabtu sore merobohkan tiang listrik di Dusun Bangak, Sine, Sragen Kulon. Tiang listrik itu menimpa bagian garasi dan ruang makan rumah milik Budi Utomo. Akibat kejadian itu, Budi mengaku mengalami kerugian Rp30 juta.

Di Kecamatan Sumberlawang, angin kencang merobohkan empat bangunan rumah di Desa Cepoko. Empat rumah itu milik Sudarto, warga Dusun Cokeran, Mutasir, warga Dusun Cokeran, Rudianto, warga Dusun Mojorejo dan Bisri Dusun Gembol. Keempat bangunan rumah itu digunakan sebagai dapur. Di Desa Pagak, Sumberlawang, terdapat satu rumah milik Parno yang tertimpa pohon. Di Desa Kacangan, Sumberlawang, terdapat satu rumah yang juga tertimpa pohon.

“Di Sumberlawang ada 73 rumah yang mengalami rusak ringan karena gentingnya beterbangan,” kata Kepala BPBD Sragen, Heru Wahyudi, kepada Solopos.com, Minggu.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif