Lifestyle
Sabtu, 7 November 2015 - 05:00 WIB

TIPS KESEHATAN : Fakta Soal Penularan Cacingan hingga Cara Pencegahannya

Redaksi Solopos.com  /  Evi Handayani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi cacing (Homeopathyworldcommunity.com)

Tips kesehatan kali ini mengulas tentang penyakit cacingan.

Solopos.com, JAKARTA — Bila dibiarkan begitu saja, penyakit cacingan bisa mengancam nyawa penderitanya. Mengingat hal tersebut, ada baiknya Anda mengetahui proses penularan cacingan sehingga bisa melakukan tindakan antisipasi.

Advertisement

Dokter Spesialis Anak dr. Sri Kusumo Amdani Sp.A., mengatakan proses penularan penyakit cacingan terjadi sangat mudah dan cepat. Misalnya, ada salah satu anggota keluarga terkena infeksi penyakit itu, yang lain bisa ikut tertular.

Sebagaimana dirangkum Okezone, Jumat (6/11/2015), larva cacing dapat menembus pori-pori kulit dan menular hanya melalui sentuhan kulit. Faktanya, satu orang dalam keluarga cacingan, maka seluruh anggita keluarganya berpotensi besar untuk tertular.

Advertisement

Sebagaimana dirangkum Okezone, Jumat (6/11/2015), larva cacing dapat menembus pori-pori kulit dan menular hanya melalui sentuhan kulit. Faktanya, satu orang dalam keluarga cacingan, maka seluruh anggita keluarganya berpotensi besar untuk tertular.

Hal yang cukup mengerikan soal penyakit cacingan ini adalah tubuh  satu orang yang positif terinfeksi, bisa menjadi tempat perkembangbiakan lebih dari satu jenis cacing.

Infeksi cacingan dapat menyerang siapapun dari semua golongan ekonomi dan sosial. Tak hanya penduduk kurang mampu yang rentan mengalami masalah ini. Orang yang tinggal di kota besar dengan lingkungan bersih juga dapat menderita cacingan kapan saja.

Advertisement

Gejala infeksi cacingan cukup mudah dikenali. Si anak dapat mengalami penurunan nafsu makan, mual, letih, lesu, pusing, pucat, dan mulas. Anak cacingan akan menghasilkan tinja dengan satu telur cacing yang mudah berkembang biak.

Dalam jangka panjang, anak-anak cacingan akan mengalami gangguan pencernaan, berat badan rendah, hingga mengakibatkan anak kekurangan gizi kronis (stunting) yang merugikan banyak pihak.

Terkait dengan penyakit cacing, Direktur Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang (P2B2) Kementrian Kesehatan RI, drg. Vensya Sithoang, M.Epid., menjelaskan bahwa mengonsumsi obat cacing tak cukup ampuh untuk mengendalikan penyakit infeksi penyakit tersebut. Perlu ada perhatian kebersihan di lingkungan sekitar tempat tinggal.

Advertisement

“Tidak bisa memberantas cacingan hanya dengan makan obat cacing. Tapi juga perlu adanya peningkatan lingkungan yang sehat dan mengubah perilaku jadi bersih dan sehat,” kata Vensya di hadapan kader PKK dari berbagai wilayah di Jakarta dalam acara Gerakan Waspada Cacingan, di Jakarta, Kamis (5/11/2015), sebagaimana dilansir Liputan6, Jumat.

Kebersihan diri dapat dilakukan dengan mencuci tangan pakai sabun terutama pada lima waktu penting, yaitu setelah buang air besar (BAB), membersihkan anak BAB, sebelum menyiapkan makanan, sebelum makaan, setelah memegang atau menyentuh hewan.

Jangan lupa juga untuk rutin memotong kuku agar cacing tak bersemayam di baliknya, memakai alas kaki, dan menutup makanan.

Advertisement

Kebersihan yang dilakukan perseorangan tak akan mampu menyukseskan Indonesia bebas cacingan. Ambil saja comtoh jika masih ada tetangga yang buang air besar di sembarangan tempat, tanah jadi tercemar dan bisa jadi ada telur cacing di situ.

Oleh karena itu, masyarakat diminta agar BAB di jamban, buang sampah pada tempatnya, membuat drainase air limbah, dan menjaga kebersihan lingkungan.

“Dengan pengetahuan yang tepat, kita buat masyarakat sadar sehingga ia ubah perilakunya,” ujar Vensya.

Di Indonesia, cacingan memang masih banyak diderita anak-anak. Kemenkes RI mencatat, rata-rata prevalensi cacingan capai 28 persen di tiap daerah. Tapi ada juga yang di atas 50 persen. Misalnya Denpasar sekitar 73,68 persen anak-anak di sana cacingan, lalu Lebak capai 73,68 persen, dan Banten capai 60 persen.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif