News
Sabtu, 7 November 2015 - 19:00 WIB

PESAWAT BATIK AIR TERGELINCIR : Rute Batik Air Jakarta-Jogja Dibekukan, Lion Air Siap Isi Slot

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pesawat Batik Air tergelincir di Bandara Adi Sutjipto Jogja. (Harian Jogja/Sunartono)

Pesawat Batik Air yang tergelincir di Bandara Adi Sutjipto, Sleman, DIY, membuat rute Jakarta-Jogja maskapai itu dibekukan.

Solopos.com, SLEMAN — Ditjen Perhubungan Udara membekukan izin sementara rute penerbangan Batik Air Indonesia Jakarta-Yogyakarta setelah pesawat Batik Air tergelincir, di Runway 27, Bandara Adisutjipto, Jumat (6/11/2015).

Advertisement

Pesawat jenis Boeing 737-900ER (PK-LBO) itu telah dievakuasi ke remote parking area. Director Bussines Development Lion Group Captain Daniel Putut Kuncoro Adi belum bisa merinci kerugian yang harus ditanggung akibat insiden itu hingga rute dibekukan. Alasannya, kerugian masih dalam penghitungan.

“Kesempatan kami dengan adanya sanksi [pembekuan] ini bisa melakukan evaluasi sampai dengan hasil investigasi KNKT keluar. Apakah ada yang salah dengan penerbangan kami, ini bisa jadi manfaat bagi Lion Grup,” kata Daniel di kantor PT Angkasa Pura I Bandara Adi Sutjipto, Sabtu (8/11/2015).

Batik Air diberikan waktu 90 hari untuk melakukan evaluasi. Selama itu, pihaknya akan kembali mengajukan slot penerbangan yang dibekukan. Terkait jumlah penumpang yang telah membeli tiket jurusan Jakarta-Yogyakarta, saat ini dalam proses pendataan jumlah dan dicarikan solusi.

Advertisement

Perusahaannya telah mengajukan ke Ditjen Perhubungan Udara untuk extra flight dengan pesawat berbeda tapi masih satu grup, yaitu Lion Air. Jika penumpang yang telah membeli tiket bersedia dengan pengalihan itu, akan diberikan uang kembalian mengingat harga tiket Batik Air lebih tinggi ketimbang Lion Air.

“Untuk slot sebetulnya milik bandara, tapi dengan kekosongan ini kita ingin dapat mengisi khususnya dengan Lion Grup mungkin Lion Air, yang penting saat ini akhir pekan masyarakat bisa terlayani, kita minta kebijakan Perhubungan Udara dapat ganti extra flight,” kata dia.

Daniel menambahkan, setelah terevakuasi diketahui kondisi pesawat kerusakan tak terlalu besar. Bahkan menurutnya setelah diperbaiki, pesawat masih bisa digunakan karena roda pendaratan tidak patah hanya sedikit masuk ke dalam sejalan dengan posisi landing gear. Tapi masuknya roda pendaratan secara paksa karena benturan itu meninggalkan lubang kerusakan di bagian bawah badan pesawat.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif