News
Sabtu, 7 November 2015 - 20:00 WIB

PESAWAT BATIK AIR TERGELINCIR : Pilot Batik Air Diisolasi, KNKT Mulai Periksa Penyebab Kecelakaan

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Foto pesawat Batik Air saat masih berada di ujung runway Bandara Adi Sucipto, Sleman, DIY, Jumat (6/11/2015) sore. (Istimewa/Twitter @GerryS)

Pesawat Batik Air tergelincir dan membuat sang pilot diisolasi untuk pemeriksaan.

Solopos.com, SLEMAN — Tim Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) hari ini, Sabtu (7/11/2015), mulai memeriksa landasan dan pesawat untuk mengorek penyebab pesawat Batik Air tergelincir di Bandara Adi Sutjipto, Sleman, DIY, Jumat (6/11/2015).

Advertisement

Untuk mengetahui penyebab kecelakaan, KNKT menerjunkan tiga investigator ke Bandara Adi Sutjipto sejak Jumat malam. Pada Sabtu siang, tim ini mulai memeriksa kondisi runway 27 serta titik tertancapnya roda pendaratan. Selanjutnya tim memeriksa moncong pesawat yang sudah dievakuasi ke remote parking stand dekat bangkai pesawat Batavia Air.

“Kita melihat lokasi kecelakaan, kondisi pesawat, akan kumpulkan data cuaca, dan kondisi landasan,” ungkap investigator KNKT, Nurcahyo Utomo, sebelum menuju lokasi kecelakaan.

KNKT baru bisa menyimpulkan penyebab kecelakaan setelah tiga hingga empat bulan mendatang. Kotak hitam pesawat telah diamankan dan akan dibawa ke Jakarta pada Minggu (8/11/2015) untuk diteliti. Setelah melihat tipe dan jenis kotak hitam itu, ia memastikan alat yang dimiliki KNKT dapat dengan mudah membaca isinya.

Advertisement

“Memang penyebab kecelakaan harus diketahui, tapi butuh proses. Apabila perlu ada tindakan perbaikan [baik maskapai dan bandara], harus segera supaya tidak terulang lagi kejadian ini,” ujarnya.

Pemeriksaan pilot juga akan segera dilakukan KNKT. Menurut Daniel, Captain Pilot Oscar Mirza langsung diisolasi setelah kecelakaan. Selama dua pekan ke depan tidak diizinkan menerbangkan pesawat agar bisa berkonsentrasi pada pemeriksaan KNKT dan Kemenhub. Oscar menjadi pilot di Batik Air selama tiga tahun terakhir dan dinilai telah profesional.

Sementara itu, General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Adi Sutjipto, Kolonel Pnb Agus Pandu Purnama, menyatakan butuh waktu lima jam untuk mengevakuasi pesawat Batik Air. Pengangkatan dilakukan dengan memakai kantong udara (lihat grafis) dan butuh 50 ton udara.

Advertisement

Sedikitnya, 60 personil dikerahkan sejal pukul 00.00 WIB hingga pukul 05.00 WIB. Ia memastikan kondisi Bandara kini telah normal 100%. “Pesawat biasa mulai bergerak pukul 04.40 WIB. Sampai di posisi yang diinginkan hanya 20 menit. Dan 05.00 WIB pesawat sudah di remote parking area,” ucapnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif