Soloraya
Sabtu, 7 November 2015 - 11:40 WIB

BENCANA SOLO : Korsleting dan Membakar Sampah Jadi Penyebab Kebakaran di Solo

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi penanganan kebakaran (JIBI/Solopos/Dok.)

Bencana Solo, kebakaran yang melanda di kawasan Solo mayoritas karena korsleting dan membakar sampah.

Solopos.com, SOLO–Cuaca panas yang melanda Solo beberapa waktu terakhir meningkatkan kerawanan terjadinya kebakaran. Penyebab tertinggi di Solo adalah korsleting dan pembakaran sampah di lahan kering.

Advertisement

Hal itu diungkapkan Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Gatot Sutanto, saat dihubungi Solopos.com, Jumat (6/11/2015).

Menurut Gatot, jumlah kejadian kebakaran di Solo dalam beberapa bulan terakhir cukup tinggi. Bahkan, awal November ini ada tiga kebakaran akibat korsleting dan membakar sampah.

“Cuaca panas di Solo memang meningkatkan kerawanan terjadinya kebakaran. Bahkan, percikan api sedikit saja bisa cepat membesar apabila tidak segera dipadamkan. Jadi, masyarakat harus ekstra hati-hati,” ujarnya.

Advertisement

BPBD mencatat dalam dua bulan terakhir cukup banyak peristiwa kebakaran di Solo. Pada September ada 16 kejadian dan pada Oktober ada 13 kejadian. Kebakaran itu mayoritas akibat korsleting dan perilaku warga yang membakar sampah di lahan kering. Sedangkan kebakaran akibat kompor gas, hanya ada beberapa kejadian.

“Di wilayah kota, mayoritas akibat korsleting karena penggunaan steker yang ditumpuk dan kurangnya pengecekan kabel-kabel. Sementara, di wilayah pinggiran Solo, mayoritas kebakaran akibat membakar sampah di lahan pekarangan yang kering. Percikan api mudah menyulut rumah terutama bangunan semi permanen. Seperti yang terjadi kemarin [Kamis (5/11)] siang di Banyuanyar, Banjarsari,” tutur Gatot.

Terkait penyebab kebakaran tersebut, ia mengimbau masyarakat untuk lebih waspada, di antaranya rutin mengecek instalasi listrik, jangan membakar sampah, tidak membiarkan anak bermain korek api, serta mengecek kompor gas untuk mencegah kebocoran.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif