Soloraya
Jumat, 6 November 2015 - 00:50 WIB

PENATAAN TRANSPORTASI SOLO : Negosiasi Trayek Baru Angkuta Temui Jalan Buntu

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Penataan transportasi Solo, delapan koridor baru yang ditawarkan pemerintah ditolak sopir dan pengusaha angkuta.

Solopos.com, SOLO–Pemerintah Kota (Pemkot) Solo memaparkan delapan koridor pengganti trayek lama angkutan perkotaan (angkuta) di Gedung Kesenian Balekambang, Kamis (5/11/2015) siang. Rekomendasi rute baru tersebut ditolak kalangan pengusaha dan sopir angkuta di Kota Bengawan.

Advertisement

Kepala Bidang (Kabid) Angkutan Dishubkominfo Solo, Anindita Prayoga, menjelaskan delapan koridor baru yang direkomendasikan bagi sopir dan pengusaha angkuta tidak menghapus trayek yang selama ini sudah berjalan.

“Tidak ada trayek yang kami hilangkan. Hanya ditata ulang. Selama ini banyak yang tumpang tindih rutenya,” katanya di sela Sosialisasi Penataan Angkuta.

Advertisement

“Tidak ada trayek yang kami hilangkan. Hanya ditata ulang. Selama ini banyak yang tumpang tindih rutenya,” katanya di sela Sosialisasi Penataan Angkuta.

Anin mengatakan trayek rekomendasi Pemkot Solo belum final dan masih dimungkinkan untuk negosiasi lanjutan bersama pengurus Koperasi Angkuta Bersama Satu Tujuan (BST).  “Trayek masih bisa dirembuk. Usulan ini kami buat berdasarkan kajian dan melibatkan perwakilan sopir dan pengusaha angkuta. Kalau dirasa belum pas, silakan dibahas bersama pengurus Koperasi BST,” jelasnya.

Menurut Anin, trayek baru angkuta bakal diterapkan setelah ada kesepakatan dengan seluruh kalangan sopir dan pengusaha angkuta yang aktif di Solo yang sudah bergabung di wadah paguyuban berbadan hukum Koperasi Angkuta BST.

Advertisement

Anin membeberkan saat ini Dishubkominfo telah mendapatkan lampu hijau bantuan dari Pemerintah Pusat sebanyak 40 armada angkuta dan 40 armada angkuta lain dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

“Bantuan armada berupa mobil Gran Max yang dimodifikasi menjadi angkuta. Sudah ada alokasi bantuan 40 dari Pemerintah Pusat, 40 dari Pemprov, dan 10 armada kami usulkan di daerah. Tapi ini menunggu sopir dan pengusaha bergabung lewat Koperasi Angkuta BST tersebih dahulu. Peremajaan angkuta lain dilaksanakan bertahap,” bebernya.

Perwakilan sopir dan pengusaha angkuta, Triyono Klenteng, berkukuh menolak usulan trayek baru yang diusulkan Dishubkominfo.  “200 pengusaha dan sopir angkot [angkuta] di sini sepakat menolak trayek baru dari Pemkot. Rute baru hanya akan menciptakan masalah baru. Kami harus babat alas lagi untuk membuka rute baru. Gabung koperasi oke, tapi jangan merombak jalur,” tegasnya.

Advertisement

Triyono mengatakan pihaknya tidak keberatan Pemkot Solo membuka koridor baru bus Batik Solo Trans. Namun ia tidak mengizinkan jalur bus tersebut bersinggungan dengan rute angkuta yang sudah berjalan mapan.

“Bus beroperasi silakan. Asalkan jangan bersinggungan dengan jalur Angkuta 04, 02, 07, 06, 03, 01A, dan 01B,” ujarnya.

Ketua Umum Koperasi Angkuta BST, Suyono, menyebut alotnya negosiasi penataan trayek baru angkuta di Kota Solo lantaran macetnya keran komunikasi antara sopir angkuta dan perwakilan pengurus koperasi yang dirintis Februari lalu.

Advertisement

“Banyak di antara teman-teman [sopir/pengusaha angkuta] yang belum paham. Mereka bisa mengajukan usulan rute baru asalkan sepakat memberikan pelayanan kepada masyarakat yang aman, nyaman, dan kondusif,” terangnya.

Sementara itu, Pj. Wali Kota, Budi Suharto, menyarankan semua pihak harus melepaskan ego sektoral untuk memberikan pelayanan transportasi publik yang prima bagi masyarakat.

“Lepaskan ego sektoral [dalam penataan trayek baru]. Jangan sak karepe dewe.Solo utara harus menjadi bahan pertimbangan karena ke depan pembangunan akan diarahkan ke sana,” katanya.

Pj. Wali Kota berjanji Pemkot Solo akan memberikan jaminan bagi pengusaha/sopir angkuta terkait penataan trayek baru. “Berbagi rezeki di bidang transportasi menjadi agenda yang penting. Yang penting keadilan. Saya minta koperasi berkomunikasi intens dengan Dishubkominfo,” tutupnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif