Jogja
Jumat, 6 November 2015 - 11:20 WIB

LAYANAN KESEHATAN : Layanan Rumah Sakit Kalah dengan Hotel

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Reuters)

Layanan kesehatan diharapkan dapat memperbaiki kualitas.

Harianjogja.com, JOGJA-Dinas Kesehatan diminta menyediakan layanan informasi terpadu semua rumah sakit di DIY untuk memudahkan masyarakat mengakses rumah sakit. Saat ini masih banyak warga yang harus antri di rumah sakit padahal jumlah rumah sakit sudah melebihi kapasitas.

Advertisement

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DIY dari Fraksi Keadilan Sejahtera (PKS), Huda Tri Yudiana mengatakan Dinas Kesehatan harus bisa mencontoh sistem layanan hotel dan dan pesawat yang bisa diakses setiap saat sampai pada ketersediaan kamar dan kursi.

Huda mengungkapkan pihaknya mendapat banyak aduan masyarakat yang harus antri di rumah sakit. Belum lagi sistem rujukan yang tidak jelas sehingga warga harus bolak-balik mencari rumah sakit.

Advertisement

Huda mengungkapkan pihaknya mendapat banyak aduan masyarakat yang harus antri di rumah sakit. Belum lagi sistem rujukan yang tidak jelas sehingga warga harus bolak-balik mencari rumah sakit.

“Harusnya layanan rumah sakit jangan mau kalah dengan layanan hotel dan pesawat.” kata Huda, Kamis (5/11/2015).

Menurut Huda, jumlah rumah sakit milik pemerintah dan swasta di DIY sudah melebihi cukup, bahkan jumlah bed (tempat tidur) bisa sampai angka jumlah penduduk. Namun faktanya, kata dia, masih terjadi antrian di rumah sakit.

Advertisement

Politikus dari daerah pemilihan Sleman ini menambahkan Pemda DIY berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten kota untuk melengkapi ketersediaan alat medis dan sumber daya manusia di tiap rumah sakit milik pemerintah daerah, agar warga yang ada di pelosok Gunungkidul dan Kulonprogo tidak harus dirujuk ke Kota Jogja.

“Memang biaya alat kesehatan mahal, tapi untuk kepentingan kesehatan masyarakat harus diupayakan. Karena ini urusannya jiwa manusia yang harus dilindungi sesuai amanat Undang-undang.” tegas Huda.

Sementara Kepala Dinas Kesehatan DIY, Arida Oetami mengatakan pihaknya sudah berupaya membuat sistem informasi terpadu semua rumah sakit di DIY sejak setahun terakhir ini.

Advertisement

Hanya, ia mengakui masih banyak rumah sakit yang belum meng-update informasi tiap saat. ?Menurutnya, dari 74 rumah sakit yang selalu memperbaharui informasi ketersediaan bad dan dokter di masing-masing rumah sakit belum sampai satu persen. “Belum semua rumah sakit menyediakan petugas yang selalu mengupdate data ke sistem informasi terpadu Dinas Kesehatan.” katanya melalui sambungan telepon, kemarin.

Arida menambahkan, tahun ini layanan rumah sakit juga akan dilengkapi dengan layanan call center dan ambulan khusus yang setiap saat dapat membantu masyarakat setiap saat.

Pantauan Harianjogja.com, di website milik Dinas Kesehatan DIY, hanya rumah sakit umum daerah (RSUD) Wates yang selalu update. Rumah sakit di Kulonprogo ini bahkan sudah tidak hanya menginformasikan ketersediaan bad, namun juga memberikan informasi rujukan rumah sakit dari RSUD Wates?.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif