Soloraya
Jumat, 6 November 2015 - 16:40 WIB

KERACUNAN MAKANAN SUKOHARJO : 9 Siswa SDN Trangsan 3 Keracunan Jus Jambu

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Satu siswa SDN Trangsan 3 menjalani perawatan intensif di Puskesmas Gatak setelah diduga keracunan seusai minum jus jambu merah, Jumat (6/11/2015). (Bony Eko Wicaksono/JIBI/Solopos)

Keracunan makanan Sukoharjo, sembilan siswa keracunan setelah mengonsumsi jus jambu merah.

Solopos.com, SUKOHARJO–Sembilan siswa kelas IV SDN Trangsan 3, Kecamatan Gatak diduga menderita keracunan setelah mengonsumsi jus jambu merah, Jumat (6/11/2015). Jus jambu merah itu dijual pedagang asongan di luar area sekolah berinisial KST.

Advertisement

Informasi yang dihimpun Solopos.com di lokasi kejadian, Jumat, menyebutkan para siswa langsung dibawa ke pusat kesehatan masyarakat (Puskemas) Gatak untuk mendapat perawatan medis. Delapan siswa diperbolehkan pulang ke rumah sementara satu siswa bernama Candra Bintang Putra Hendi masih dirawat intensif di Puskesmas Gatak.

Kejadian bermula saat para siswa kelas IV mengikuti mata pelajaran (mapel) olahraga di lapangan sekolah. Lantaran haus, sejumlah siswa membeli jus jambu merah yang dijual pedagang asongan di luar area sekolah sekitar pukul 09.00 WIB.

Selang sejam kemudian, sembilan siswa menderita gejala keracunan seperti pusing, mual dan muntah-muntah. Sembilan siswa itu yakni Junior, Nabila, Terma Revina, Wulan, Naura, Teo, Alvin, Lintang, dan Candra. “Saya merasakan pusing dan mual setelah meminum jus jambu merah. Saya sudah muntah tiga kali di sekolah dan dua kali di Puskesmas,” kata seorang siswa, Candra, saat ditemui Solopos.com di ruang rawat inap Puskesmas Gatak, Jumat.

Advertisement

Dia mengaku hanya diberi jus jambu merah oleh teman-teman sekelasnya seusai mengikuti mapel olahraga di sekolahnya. Namun, Candra justru paling banyak meminum jus jambu merah dibanding teman-temannya. Alhasil, dia harus mendapatkan perawatan intensif di Puskesmas Gatak.

Orang tua Candra, Dian Mustika, mengatakan anaknya jarang membeli jajanan di luar sekolah. Saat kejadian, Candra diberi jus jambu merah oleh teman-teman sekelasnya.
“Hanya tiga-empat siswa yang membeli jus jambu merah. Setelah itu, siswa lainnya beramai-ramai meminum jus. Anak saya paling banyak meminum jus jadi paling sering muntah-muntah,” ujar dia.

Dian mengaku mengenal KST, pedagang asongan yang menjajakan jus jambu merah itu. Menurut dia, selama ini, KST menjajakan makanan seperti donat dan mi keriting di luar area sekolah.

Advertisement

Dia menjual jus jambu merah selama dua hari ini. “Saya juga kaget karena biasanya KST menjual donat dan mi keriting bukan jus jambu merah,” papar Dian.

Kepala SDN Trangsan 3, Haryanto, mengatakan saat kejadian, ia tidak berada di sekolah lantaran tengah menderita sakit. Namun, ia telah mendapatkan laporan ihwal para siswa yang diduga menderita keracunan. Para siswa langsung dibawa ke Puskesmas Gatak untuk mendapatkan perawatan medis. “Jadi hanya sembilan siswa yang menderita pusing dan muntah-muntah. Hanya satu siswa yang masih dirawat untuk observasi di Puskesmas Gatak,” terang dia.

Kapolsek Gatak, Iptu Yulianto, mewakili Kapolres Sukoharjo, AKBP Andy Rifai, mengungkapkan pedagang asongan yang menjual jus jambu merah masih dimintai keterangan petugas di Mapolsek Gatak.

Dia belum dapat memastikan apakah para siswa menderita keracunan atau tidak. Berdasar pemeriksaan awal, jus jambu merah itu kedaluwarsa lantaran dibuat pada Kamis (5/11/2015). “Sampel jus jambu merah telah dikirim ke Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sukoharjo untuk diuji laboratorium. Kami masih menunggu hasil uji laboratorium itu,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif