Soloraya
Jumat, 6 November 2015 - 18:40 WIB

INVESTASI BOYOLALI : BPKM: Peluang Investasi di Jateng Masih Terbuka Lebar

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kepala BKPM Franky Sibarani (kedua dari kiri) meninjau pabrik PT Eco Smart Indonesia, di Babadan, Sambi, Boyolali, Jumat (6/11/2015). (Hijriyah Al Wakhidah/JIBI/Solopos)

Investasi Boyolali, BKPM memperkirakan tiga tahun ke depan Jateng masih menjadi tujuan utama investasi.

Solopos.com, BOYOLALI–Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) memperkirakan dalam kurun waktu 2 tahun-3 tahun ke depan, Jawa Tengah masih akan menjadi tujuan utama investasi khususnya industri padat karya bidang tekstil. Peluang investasi di wilayah ini masih terbuka lebar.
“Jateng bisa mempertahankan kondisi ini asalkan pemerintah provinsi dan daerah tidak membuat kebijakan yang kontraproduktif terhadap investasi padat karya,” kata Kepala BKPM, Franky Sibarani, saat berbincang dengan wartawan di PT Eco Smart Garment Indonesia, yang berlokasi di Desa Babadan, Kecamatan Sambi, Boyolali, Jumat (6/11/2015).

Advertisement

Dia berharap pemerintah daerah mengikuti paket kebijakan ekonomi IV yang kemudian disusul dengan ditandatanganinya Peraturan Pemerintah (PP) No.78/2015 tentang Pengupahan. “Saya berharap semua pemerintah daerah mengikuti PP yang sudah ditetapkan. Kalau tidak ikuti PP, kami khawatir akan jadi tendensi negatif terhadap iklim investasi,” papar dia.

Seperti diketahui, realisasi investasi industri sektor tekstil di Jawa Tengah melesat hingga 10 kali lipat. Januari-September nilai investasi ada di angka Rp263 miliar, sepanjang tahun ini investasi sudah mencapai Rp2,7 triliun. Menurut catatan BKPM, potensi investasi yang akan masuk ke Jateng jauh lebih besar dari nilai investasi yang sudah terealisasi saat ini.

“Ada yang perluasan dan ada juga yang merupakan pengembangan dari industri yang ada di provinsi lain. Saya kira 2-3 tahun ke depan Jateng masih menjadi tujuan investasi padat karya nomor satu,” kata Franky.

Advertisement

Menurut Franky, tiga tahun terakhir ini Jateng termasuk wilayah yang kondusif jika dibandingkan provinsi lain. Pemerintah daerah di Jateng memang tidak membuat kebijakan khusus terkait investasi. Namun, pada saat daerah lain tidak bisa memberikan kepastian investasi, maka dalam tiga tahun ini investor industri padat karya mulai berkiblat ke Jateng. Kualitas pelayanan perizinan di Jateng juga dinilai baik, bahkan tiga kabupaten di Soloraya, seperti Solo, Sragen, dan Boyolali masuk 10 besar terbaik pelayanan perizinan.

Vice CEO PT Eco Smart Garment Indonesia, Anne Patricia Sutanto, mengatakan Pan Brothers akan membangun tiga pabrik lagi sehingga sampai dengan 2017 Pan Brothers bisa punya tujuh pabrik.
“Untuk lokasinya belum bisa kami sampaikan yang jelas masih di Jateng,” kata Anne. Saat ini, 80%-85% kapasitas industri Pan Brothers ada di wilayah Jateng.
“Yang di Tangerang masih tetap, tetapi memang tidak kami tambah kapasitasnya.”

Advertisement
Advertisement
Kata Kunci : BKPM Investasi Boyolali
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif