Soloraya
Kamis, 5 November 2015 - 10:35 WIB

KEBAKARAN MERAPI : Api Dipastikan Padam, BTNGM Bentuk Tim Pemantau Merapi

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sukarelawan berupaya memadamkan kobaran api yang melalap hutan di Gunung Merapi. (JIBI/Solopos/Istimewa)

Kebakaran Merapi dipastikan telah padam.

Solopos.com, BOYOLALI – Balai Taman Nasional Gunung Merapi (BTNGM) membentuk Tim Operasi Pemantauan Merapi pascakebakaran hutan di gunung tersebut.

Advertisement

Sementara, salah seorang sukarelawan mengalami luka bakar saat memadamkan kobaran api di hutan Gunug Merapi di Dukuh Bakalan, Desa Klakah, Selasa (3/11/2015).

Anggota Staf Pengendali Ekosistem BTNGM Resort Selo, Boyolali, Wahid Adi Wibowo, mengatakan sukarelawan yang mengalami luka bakar itu dari komunitas pecinta alam Boyolali.

Advertisement

Anggota Staf Pengendali Ekosistem BTNGM Resort Selo, Boyolali, Wahid Adi Wibowo, mengatakan sukarelawan yang mengalami luka bakar itu dari komunitas pecinta alam Boyolali.

Luka bakar itu didapat setelah sukarelawan sebanyak 20 orang tidak sengaja terperosok lubang yang tanahnya masih panas bekas sisa kebakaran hutan.

“Kaki kanan sukarelawan masuk lubang dan tanah yang masih panas masuk ke dalam sepatu sehingga mengalami luka bakar ringan,” ujar Wahid saat dihubungi, Rabu (4/11/2015).

Advertisement

Lebih lanjut, ia mengatakan kondisi kebakaran hutan di Gunung Merapi dipastikan sudah benar-benar padam sejak Selasa sore. BTNGM saat ini membentuk operasi pemantauan Gunung Merapi untuk menggantikan operasi pemadaman kebakaran hutan.

“Musim kemarau rawan terjadi kebakaran hutan di Gunung Merapi sehingga BTNGM membentuk tim operasi pemantau hutan Merapi,” kata Wahid.

Wahid mengatakan sejumlah alat komunikasi yang dimiliki BTNGM saat ini perlu dilakukan peremajaan dan ditambah jumlahnya. Alat komunikasi berupa radio panggil atau handy talky (HT) sangat penting untuk membantu pekerjaan sukarelawan ketika ada bencana di Gunung Merapi.

Advertisement

“Kami juga perlu melakukan perluasan sinyal antena komunikasi HT agar jarak komunikasi bisa lebih jauh dari yang sudah ada sekarang,” kata dia.

Kepala Seksi (Kasi) Kedaruratan BPBD Boyolali, Kurniawan Fajar Prasetyo, mengatakan sukarelawan dari BPBD Boyolali sudah ditarik dari Gunung Merapi setelah kebakaran berhasil dipadamkan.

Tugas selanjutnya BPBD membantu BTNGM menjaga jalur pendakian Gunung Merapi setelelah resmi ditutup selama satu bulan.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif