Jogja
Kamis, 5 November 2015 - 05:21 WIB

ANAK GUNUNG RINJANI MELETUS :Penerbangan Jogja-Bali Terganggu

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Gunung Rinjani (indonesia.travel)

Anak Gunung Rinjani meletus efeknya terasa hingga ke DIY.

Harianjogja.com, JOGJA- Erupsi Anak Gunung Rinjani berdampak pada penundaan penerbangan (flight route) dari Jogja ke Denpasar. Masing-masing maskapai masih menunggu perkembangan baru sebelum memutuskan penerbangan selanjutnya.

Advertisement

Selain melakukan penjadwalan ulang (reschedule) , maskapai penerbangan di Jogja juga melakukan pengembalian uang tiket (refund). Semua dilakukan atas permintaan penumpang. Maskapai Garuda Indonesia misalnya, melakukan penundaan penerbangan menuju Denpasar sejak Selasa (3/11/2015) sore.

“Dalam sehari, kami ada tiga jadwal penerbangan di rute Jogja menuju Denpasar [JOG-DPS], pada pagi, siang dan sore hari. Sejauh ini yang ditunda penerbangan bernomor 254, 250 dan 252, itu semua tujuan Denpasar,” jelas Station Manager Garuda Indonesia Branch Office Jogja Abdul Rokib, saat dihubungi wartawan, Rabu (4/11/2015).

Advertisement

“Dalam sehari, kami ada tiga jadwal penerbangan di rute Jogja menuju Denpasar [JOG-DPS], pada pagi, siang dan sore hari. Sejauh ini yang ditunda penerbangan bernomor 254, 250 dan 252, itu semua tujuan Denpasar,” jelas Station Manager Garuda Indonesia Branch Office Jogja Abdul Rokib, saat dihubungi wartawan, Rabu (4/11/2015).

Rokib mengatakan, kemungkinan terdapat lima flight yang ditunda penerbangannya dalam tiga hari ini. Masing-masing penerbangan berkapasitas tempat duduk 162 seat dan load factor sekali terbang mencapai 60%.

“Kami masih menunggu informasi lebih lanjut terkait perkembangan di sana. Untuk sementara, kami melakukan penundaan penerbangan ke Bali sampai besok pagi [hari ini] pukul 07.30 WIB,” kata Rokib.

Advertisement

“Beberapa penumpang sudah melakukan refund karena mereka ingin melanjutkan perjalanan melalui jalur darat. Semua disesuaikan dengan keinginan calon penumpang, bisa refund atau reschedule. Banyak yang memilih reschedule tapi saya tidak ingat angkanya,” kata dia.

Hal senada juga diungkapkan Distric Manager Lion Air Jogja Widi Wiyanti. Menurutnya, calon penumpang dari Jogja yang gagal terbang ke Denpasar diberi pilihan refund atau reschedule sesuai keinginannya. Lion Air, kata Widi, memiliki dua jadwal penerbangan dari Jogja ke Bali.

“Pesawat kami berangkat pagi dan malam hari, berkapasitas 180 seat dengan load factor antara 70-80 persen. Kami sudah menginfromasikan masalah ini kepada calon penumpang. Kami akan terus meng-update status terkini,” kata dia.

Advertisement

Head of Corporate Secretary and Communications AirAsia Indonesia Audrey Progastama Petriny menjelaskan, meningkatnya intensitas aktivitas vulkanik Gunung Rinjani dan ditutupnya Bandara Ngurah Rai juga berdampak pada seluruh penerbangan AirAsia dari dan menuju Bali. Seperti penerbangan dari Jogja-Bali, Solo-Bali dan Bandung-Bali.

“Calon penumpang yang mengalami pembatalan penerbangan dapat memilih salah satu opsi, pengubahan jadwal penerbangan di rute yang sama paling lambat tujuh hari dari jadwal keberangkatan semula tanpa dikenakan biaya tambahan. Atau, credit shell, yaitu deposit senilai harga tiket yang dapat digunakan untuk pembelian tiket AirAsia lainnya dengan masa berlaku tiga bulan,” ujarnya.

Terpisah, Angkasa Pura selaku pengelola Bandara Adi Sutjipto (ADS) Jogja memastikan operasional bandara tetap lancar pasca penutupan Bandara Ngurah Rai Bali. Otoritas bandara ADS mengaku sudah mendapat Informasi perpanjangan penutupan Bandara Ngurah Rai hingga besok [hari ini] pagi.
“Kami terus melakukan updating data dan berkoordinasi dengan maskapai. Rabu (kemarin) hanya ada enam pesawat yang tertunda penerbangannya dari Jogja ke Bali,” ujar General Manager Angkasa Pura 1 Agus Pandu Purnama.

Advertisement

Tidak hanya maskapai, Angkasa Pura juga berharap agar maskapai melakukan memproses refund atau reschedule kepada para calon penumpang yang tertunda akibat force majeur tersebut. Berdasarkan Informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), kata Pandu, arah angin yang mengarah ke barat daya membawa debu vulkanik dengan ketinggian yang diperkirakan mencapai 14.000 feet sampai di Bali.

“Ini yang menyebabkan terjadi gangguan penerbangan,” tutur Pandu.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif