Soloraya
Rabu, 4 November 2015 - 23:40 WIB

PROGRAM PKMS SOLO : Peserta PKMS Silver Ajukan Pindah Gold

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Seorang warga menunjukkan kartu Pelayanan Kesehatan Masyarakat Solo (PKMS) Gold. (Dok/JIBI/SOLOPOS)

Program PKMS Solo, sejumlah pemegang PKMS silver mengajukan pindah menjadi PKMS gold.

Solopos.com, SOLO–Peserta pemegang kartu Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat Solo (PKMS) silver ramai-ramai mengajukan permohonan pindah kepesertaan menjadi PKMS gold. Permohonan tersebut dilakukan seiring rencana penghapusan PKMS silver per 1 Januari 2016 mendatang.

Advertisement

Warga Mojosongo, Lilik Yuliamanto, mengaku khawatir tidak akan lagi mendapatkan layanan kesehatan yang dibiayai APBD karena dihapuskannya PKMS silver tahun depan.

Dengan kondisi ini, ia mengajukan permohonan untuk memindah kepesertaan menjadi PKMS gold.

Advertisement

Dengan kondisi ini, ia mengajukan permohonan untuk memindah kepesertaan menjadi PKMS gold.

“PKMS gold itu kan tetap akan dibiayai Pemda. Beda dengan PKMS silver yang katanya akan dihapus,” tutur dia kepada Solopos.com, Rabu (4/11/2015).

Ia berharap Pemkot bisa mengabulkan permohonannya untuk pindah kepesertaan menjadi PKMS gold. Apalagi dengan mempertimbangkan kondisi perekonomian yang dinilai sangat memungkinkan untuk dikabulkan menjadi peserta PKMS gold.

Advertisement

Padahal, ia sangat membutuhkan biaya untuk pengobatan tangannya. Sedangkan PKMS silver akan dihentikan mulai awal tahun depan. Kalaupun tidak dihentikan, plafon yang diberikan dibatasi. Tidak sama seperti PKMS gold yang dikaver sepenuhnya.

“Istri saya itu hanya tukang momong. Kalau diminta mendaftar BPJS [Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial] Kesehatan tidak kuat bayarnya,” tutur dia.

Warga Jebres, Tamsiyem, juga mengajukan permohonan pindah kepesertaan dari PKMS silver menjadi gold. Ia beralasan permohonan kepindahan kepesertaan lebih karena rencana penghapusan PKMS silver oleh Pemkot.

Advertisement

“Baca di media massa, PKMS silver akan dihapus. Jadi sebelum dihapus saya mengajukan pindah PKMS gold,” katanya.

Ia mengaku keberatan dengan rencana penghapusan PKMS silver. Menurutnya, penghapusan PKMS jelas akan membebani masyarakat, terutama kalangan kelas bawah. Mereka bahkan tidak akan lagi mendapatkan pelayanan kesehatan dengan dibiayai APBD. Pihaknya Pemkot bisa mengevaluasi kembali rencana penghapusan PKMS silver.

“Selama ini kami sangat terbantu dengan PKMS silver. Meski hanya mendapat jatah Rp5 juta per peserta PKMS, tapi bisa membantu dalam layanan kesehatan bagi kami,” katanya.

Advertisement

Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) PKMS, Ida Angklaita sebelumnya mengatakan per hari menerima permohonan pencabutan kepesertaan PKMS silver mencapai 50 permohonan. Pencabutan kepesertaan seiring rencana penghapusan Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) oleh Pemerintah Pusat. Saat ini pihaknya secara intens mengarahkan masyarakat untuk berpindah menggunakan JKN. Sosialisasi sudah dimulai sejak 2014 lalu.

“Hingga pertengahan Oktober ada sekitar 224.912 orang yang masih terdaftar PKMS silver. Sedangkan untuk PKMS gold sendiri anggotanya sebanyak 21.471 orang,” katanya.

Ia mengaku sengaja  mengarahkan peserta PKMS silver beralih ke BPJS Kesehatan. Hal ini terkait pula peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah pusat soal penghapusan Jamkesda. Selain itu nilai kaver pelayanan kesehatan BPJS jauh lebih luas dibanding PKMS jenis silver. Tak hanya itu jangkauan pelayanan juga lebih luas. Untuk PKMS silver hanya dikaver APBD Rp5 juta per pemegang kartu. Begitu pula dengan jangkauan pelayanan untuk PKMS hanya bisa dilayani di rumah sakit daerah di Kota Solo.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif