Soloraya
Rabu, 4 November 2015 - 21:35 WIB

PENULARAN PENYAKIT KLATEN : 1 Anak Balita Meninggal Akibat DBD

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Informasi Pencegahan Demam Berdarah (Dok/JIBI/Solopos)

Penularan penyakit Klaten, anal balita di Trucuk meninggal setelah menderita demam berdarah.

Solopos.com, KLATEN–Seorang anak balita asal Desa Sabranglor, Trucuk, meninggal dunia setelah terserang demam berdarah dengue (DBD).  Dinas Kesehatan (Dinkes) meminta warga tetap melakukan pembersihan sarang nyamuk (PSN) meski di musim kemarau.

Advertisement

Informasi yang dihimpun Solopos.com, balita yang meninggal dunia itu bernama Azizah Lutfiana Azahra berumur sekitar 2,5 tahun, warga Dukuh Jembul, RT 007/RW 004, Desa Sabranglor, Trucuk.

Ia meninggal dunia pada Selasa (3/11/2015) dini hari setelah menjalani perawatan di rumah sakit. Terkait kejadian itu, Dinkes melakukan pengasapan atau fogging guna memberantas nyamuk penyebab DBD ke wilayah permukiman di Desa Sabranglor, Rabu (4/11/2015).

Camat Trucuk, Bambang Haryoko, mengatakan hampir seluruh wilayah Kecamatan Trucuk masuk daerah endemis DBD. Penyakit karena virus yang ditularkan melalui nyamuk aedes aegypti itu kerap menyerang warga periode Januari-April atau saat musim penghujan.

Advertisement

“Justru ketika kemarau ini ada yang terserang hingga meninggal dunia,” katanya, Rabu.

Sosialisasi guna memberantas penyebaran virus itu kerap dilakukan. Salah satunya melalui gerakan PSN. “Sejak awal sudah digencarkan ke berbagai tempat. Penyuluhan terus dilakukan termasuk melalui kader puskesmas,” urai dia.

Kabid Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Dinkes Klaten, Heri Martanto, membenarkan meninggalnya balita asal Desa Sabranglor akibat DBD. Terkait fogging yang dilakukan, dia menjelaskan bukan didasarkan pada permintaan masyarakat.

Advertisement

“Fogging dilakukan setelah ada penyelidikan epidemiologi yang dilakukan petugas puskesmas dan masyarakat. Jika ditemukan yang positif DBD minimal tiga orang, angka bebas jentik lebih dari 5 persen, serta banyak yang mengalami demam tanpa sebab, itu baru bisa dilakukan fogging. Kebetulan di Sabranglor banyak yang terkena demam tanpa sebab,” papar dia.

Heri menegaskan fogging bukan solusi guna meminimalisasi kasus DBD. Cara paling ampuh memberantas nyamuk penyebab DBD melalui pemberantasan jentik pada bak penampungan air.

Advertisement
Kata Kunci : DBD Dinkes Klaten Trucuk
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif