News
Rabu, 4 November 2015 - 05:45 WIB

PENDIDIKAN INDONESIA : Pemerintah Ingin Bangun Perguruan Tinggi Islam Internasional

Redaksi Solopos.com  /  Septina Arifiani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddinn (Kemenag.go.id)

Perguruan Tinggi Islam berskala Internasional ingin dibangun oleh Kemenag.

Solopos.com, JAKARTA — Sebagai bangsa yang besar dan dikenal dengan umat Islam terbesar di dunia, sudah semestinya dapat memberikan sumbangsih, bagaimana agar Indonesia bisa memberikan model yang dapat mengembangkan peradaban dunia, khususnya pada dunia pendidikan.

Advertisement

Sebagai bentuk tanggung jawab bangsa Indonesia, sudah waktunya Indonesia memiliki Perguruan Tinggi (PT) berskala dunia. Hal ini dikatakan Menag Lukman Hakim Saifuddin saat diwawancarai Tim Majalah Mersela Kemensetneg RI di ruang kerjanya, jalan Lapangan Banteng Barat No 3-4, Jakarta, Senin (2/11/2015).

“Dari Perguruan Tinggi Islam kita bisa sebarluaskan nilai-nilai keislaman (keindonesiaan) secara efektif,” kata Menag.

Harapannya, lanjut Menag sebagaimana dilansir Kemenag.go.id, Senin (2/11/2015), mahasiswanya lebih banyak mengakomodasi dari mancanegara karena skala internasional, dosennya juga akan berskala nasional. Dalam pandangan Menag, selama ini orang menggali ilmu-ilmu keislaman dari negara Timur Tengah. Sekarang ini, kita ingin menjadikan Indonesia sebagai model pendidikan Islam yang berskala dunia.

Advertisement

“Dengan rendah hati, kita menawarkan diri bagi dunia, bahwa jika ingin mendalami ajaran Islam, Indonesia sebagai opsi atau pilihan,” ujar Menag.

Sebenarnya, lanjut Menag, ini merupakan gagasan yang sudah cukup lama ada dibenak sebagian akademisi, tokoh masyarakat, tokoh muslim. Ketika, Lukman diberikan amanah sebagai Menteri Agama oleh Presiden Jokowi-JK, gagasan itu digaungkan lagi, sehingga pemerintah mewujudkannya, dalam hal ini Kemenag sebagai penanggung jawab, dengan melibatkan orang luar, seperti ulama, kiai, guru besar Islam dan juga kementerian terkait, seperti Kemenristek dan Dikti, Wamenlu, dan juga para ahli–ahli lainnya untuk kemudian membentuk task post, tim kerja yang terdiri dari beberapa gugus untuk membuat desain secara fisik dan non fisik juga naskah akademik di bawah koordinasi Dirjen Pendis Kemenag.

“Kita akan membuat Universitas berskala dunia, lebih pada research university, karena post graduate,” ujar Menag.

Advertisement

Ketika ditanya kapan realisasi Universitas tersebut, Menag menjawab berkeinginan lebih cepat. “Inginnya cepat, mudah-mudahan awal tahun depan sudah mulai terlihat sosoknya,” kata Menag.

Akan tetapi, ungkapnya, sejauh ini anggaran belum dibahas secara mendalam, yang jelas pemerintah ingin merefleksikan keindonesiaan, seperti bangunannnya tidak modern, harus bisa melambangkan keindonesiaanya, semisal bentuk bangunannya seperti rumah Minang, rumah adat Batak, Toraja, dan lain-lain, karena mimpi pemerintah universitas ini tidak hanya pusat keilmuaan, keislaman, tapi pusat peradaban yang mencerminkan keindonesiaan.

“Kita ingin menunjukkan kepada dunia, bagaimana Islam diterapkan (di Indonesia), yakni Islam yang moderat, rahmatan lil alamin, arif penuh kasih sayang. Kita harus merangkul, jangan memukul, kita harus mengajak, jangan mengejek. Kita harus ramah, jangan marah, para dai kita sering menyampaikan hal itu. Islam bisa duduk di tengah keragaman, bukan Islam yang merasa dirinya paling benar, memaksakan kehendak,” ucap Menag.

“Intinya kita ingin memberikan kepada dunia bahwa Islam yang berkembang di Indonesia adalah Islam yang penuh toleransi,” imbuh Menag.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif