Teknologi
Rabu, 4 November 2015 - 21:45 WIB

FENOMENA ALAM : 15-29 November 2015 Bumi Gelap Gulita, Benarkah?

Redaksi Solopos.com  /  Septina Arifiani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi kegelapan di Bumi (pichost.me)

Fenomena alam dikabarkan akan terjadi pada 15-24 November 2015. Di tanggal tersebut Bumi  dikabarkan gelap gulita, benarkah?

Solopos.com, SOLO — Beredar kabar Bumi akan mengalami fenomena alam langka pada tanggal 15-24 November 2015. Fenomena alam tersebut membuat Bumi gelap gulita. Kabar yang dilansir situs newswatch33.com itu terdengar meyakinkan dan sekaligus menyeramkan. Lalu apakah kabar tersebut benar?

Advertisement

Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) pun banjir telepon dan email dari orang-orang yang meminta kejelasan dari para ilmuwan.

“Bertolak belakang dari apa yang telah Anda baca atau dengar, NASA tak pernah mengeluarkan pernyataan terkait kegelapan selama 7 atau 14 hari pada bulan November, yang diakibatkan badai matahari,” demikian pernyataan Earth Observatory NASA, seperti dikutip Liputan6.com dari Express.co.uk, Selasa (3/11/2015).

NASA menegaskan, kabar tersebut hanyalah bohong belaka. “Jadi, mari kita menjalani dan menikmati hari-hari terakhir pada tahun 2015, siang maupun malam,” lanjut NASA.

Advertisement

Sebelumnya diberitakan oleh Newswatch33, mereka punya penjelasan yang seolah-olah meyakinkan. Pada pertengahan November nanti, Yupiter dan Venus bakal berada pada posisi nyaris paralel, hanya terpisah satu derajat. Venus akan melintasi sisi barat daya Yupiter, dan entah bagaimana, bakal membuat planet itu bersinar sepuluh kali lebih terang dari Yupiter, planet terbesar dalam tata surya.

Cahaya yang dipancarkan Venus akan memanaskan gas yang menyelubungi Yupiter dan memicu reaksi berantai. Hidrogen yang terlepas dari Yupiter berhamburan ke angkasa, bahkan sampai ke permukaan matahari. Ledakan dahsyat bakal terjadi kala partikel-partikel hidrogen menghujani permukaan matahari. Kontan suhu permukaan matahari melonjak 9.000 derajat Kelvin.

Cahaya yang dipancarkan Venus akan memanaskan gas yang menyelubungi Yupiter dan memicu reaksi berantai. Hidrogen yang terlepas dari Yupiter berhamburan ke angkasa, bahkan sampai ke permukaan matahari. Ledakan dahsyat bakal terjadi kala partikel-partikel hidrogen menghujani permukaan matahari. Kontan suhu permukaan matahari melonjak 9.000 derajat Kelvin.

Advertisement

Untuk meredam ledakan, inti matahari melepaskan panas, membuat warna matahari berubah kebiru-biruan. Butuh waktu paling tidak setengah bulan hingga matahari kembali normal. Selama itu pula lah, newswatch33 menulis, matahari bakal meredup dan bumi gelap gulita. Matahari pulih dan bumi terang kembali pada 30 November pukul 4.45 petang. Tak jelas zona waktu mana.

“Kejadian itu mirip yang biasa dialami penduduk Alaska di musim dingin,” tulis Newswatch33 mengklaim mengutip Charles Bolden sebagaimana dikutip Detik.com, Rabu (4/11/2015).

 

 

Advertisement
Kata Kunci : Fenomena Alam NASA
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif