News
Senin, 2 November 2015 - 12:35 WIB

TIPS KULIAH : Begini Trik Kuliah Gratis ke Luar Negeri ala Pakar Nanoteknologi

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pakar nanoteknologi asal Sumberlawang, Sragen, Lindarti Purwaningsih, menyampaikan tips dan trik kuliah gratis di luar negeri di Gedung Kartini Sragen, Minggu (1/11/2015). (Tri Rahayu/JIBI/Solopos)

Tips kuliah ini terkait trik mendapatkan beasiswa belajar ke luar negeri.

Solopos.com, SRAGEN — Puluhan remaja di Bumi Sukowati mengikuti seminar bertajuk Tips dan Trik Kuliah Gratis di Luar Negeri yang menghadirkan narasumber pakar nanoteknologi Jerman asal Sumberlawang Sragen, Dr. Lindarti Purwaningsih, di Gedung Kartini Sragen, Minggu (1/11/2015).

Advertisement

Para peserta cukup antusias mengikuti seminar yang dihadiri calon bupati (cabup) Jaka Sumanta.

Lindarti merupakan adik kandung Jaka Sumanta yang pernah mendapat beasiswa di Jerman, yakni RWTH Aachen University Jerman.

Dia ingin menularkan pengalamannya kepada para generasi muda Bumi Sukowati yang tertarik belajar ke luar negeri secara gratis. Dia menyatakan kalau ada kemauan keras pasti ada jalan.

Advertisement

“IPK [indeks prestasi kumulatif] di bawah 3,0 pun bisa kuliah di luar negeri secara gratis. Caranya ya harus ada pendekatan dengan profesor di universitas di luar negeri yang dituju. Sampaikan apa pun terkait Anda kepada profesor. Ketika ada komunikasi baik pasti ada peluang. Soalnya banyak teman-teman saya bisa dapat beasiswa dari profesor di luar negeri,” kata dia.

Lindarti juga mengatakan kemampuan berbahasa memang menjadi sarana penunjang agar berhasil kuliah di luar negeri. Dia meminta para peserta tidak perlu khawatir karena ada program kursus bahasa yang dibiayai beasiswa itu.

“Saya dulu kuliah di Jerman itu dengan bekal kemampuan bahasa Jerman nol. Kebetulan saya masuk di program internasional sehingga semua materi kuliah disampaikan dengan bahasa Inggris. Susahnya ketika beli roti di luar karena tak bisa bahasa Jerman. Dengan usaha maksimal akhirnya bisa survive juga di Jerman,” kata dia.

Advertisement

Pernyataan Lindarti itu sekaligus menjawab kekhawatiran Yuliana, salah seorang alumnus psikologi yang ingin belajar di Jerman.

Yuliana dalam kesempatan itu khawatir bila tidak bisa survive di Jerman bisa dipulangkan ke Tanah Air.

“Soal banyak kabar di Internat mahasiswa Indonesia di Jerman dipulangkan karena tidak bisa survive di negara itu,” tambah dia

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif