News
Senin, 2 November 2015 - 17:40 WIB

PROGRAM LINGKUNGAN SOLO : 10 Sekolah di Solo Gelar Program Eco-Mapping

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Tunas Hijau Ajak Siswa Hemat Air lewat Jambore Air 2014

Program lingkungan Solo, program eco-mapping atas kerja sama KLH, Kemendikbud.

Solopos.com, SOLO–Program Eco-mapping yang diselenggarakan atas kerja sama pemerintah Indonesia-Jerman, melalui Kementerian Lingkungan Hidup (KLH), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), dan GIZ, tahun ini, menyasar sepuluh sekolah di Kota Solo. Jumlah tersebut lebih banyak dibandingkan pada pelaksanaan 2014 lalu yang hanya menyasar empat sekolah.

Advertisement

Fasilitator Eco-mapping, Anik Indriyani, mengatakan pelaksanaan Eco-mapping tahun ini merupakan putaran kedua yang dilaksanakan di Solo. Tahun lalu, program tersebut telah dilaksanakan di empat sekolah sebagai sekolah percontohan, yakni SMP Negeri (SMPN) 2, SMPN 19, SMKN 2, dan SMAN 8. Sedangkan untuk putaran kedua ini, program serupa dikembangkan di 10 sekolah, yakni SMPN 1, SMPN 4, SMPN 8, SMP Ursulin, SMA Batik, SMA Pangudi Luhur Santo Yosef, SMA Warga, SMAN 1, dan SMAN 6.

“Pelaksanaan program tahun ini sudah dimulai antara lain di SMPN 1, SMPN 4, dan SMP Ursulin,” ujar Anik saat ditemui wartawan, Senin (2/11/2015).

Anik menjelaskan Eco-mapping merupakan pengembangan inisiatif sekolah berwawasan lingkungan melalui Pemetaan Lingkungan. Eco-mapping pada dasarnya suatu metode kreatif untuk pengelolaan lingkungan dan model pembelajaran aktif yang melibatkan seluruh elemen sekolah, termasuk guru dan siswa.

Advertisement

Eco-mapping adalah suatu kerangka kerja dan proses yang dapat digunakan untuk menentukan dan membuat prioritas isu dan masalah lingkungan serta rencana aksi yang bisa dilakukan untuk pengelolaan lingkungan secara menyeluruh. Beberapa isu utama tentang lingkungan yang diangkat, di antaranya tentang energi, sampah, polusi udara, air dan limbah cair, tanah, dan risiko.

“Tujuan dilaksanakannya kegiatan Eco-mapping adalah menyediakan perangkat yang mudah, visual, sederhana, dan praktis untuk mengumpulkan, menganalisis dan mengelola perilaku dan kondisi lingkungan, dalam hal ini sekolah,” papar dia.

Kegiatan ini menggunakan dasar peta atau denah sekolah, misalnya ruang kelas, laboratorium, kantor, dan lainnya. Hal ini bertujuan untuk menciptakan pemahaman tentang situasi lingkungan organisasi terkini.

Advertisement

Salah satu output dari kegiatan Eco-mapping adalah menghasilkan rumusan rekomendasi kegiatan atau upaya yang dapat dilakukan sekolah guna mengurangi dampak lingkungan yang terjadi sekaligus menjadi upaya untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian akan perubahan iklim. Kegiatan yang dilakukan antara lain mendata permasalahan lingkungan dan sekaligus mencari solusinya yang dilakukan oleh siswa dan guru dengan pendamping tenaga ahli. Guru dan siswa diajarkan untuk mencari masalah dan potensi yang ada di lingkungan sekitar.

Berdasarkan masalah yang ada kemudian dicari penyebab dan pemecahan masalahnya untuk jangka pendek dan jangka panjang. Selain itu dilakukan pula pencarian terhadap potensi yang ada di lingkungan tersebut.

Advertisement
Kata Kunci : Pemkot Solo
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif