Soloraya
Senin, 2 November 2015 - 09:55 WIB

INFRASTRUKTUR SOLO : Pengalihan Arus Diprotes Warga, Pengecoran 2 Jalan Dikebut

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Eskavator digunakan untuk mengelupas aspal di jl Slamet Riyadi, Kerten (depan RS Panti Waluyo), Selasa (20/10/2015). Selanjutnya aspal tersebut akan diganti dengan beton. (Sunaryo Haryo Bayu/JIBI/Solopos)

Infrastruktur Solo tengah dibangun berupa pengecoran jalan.

Solopos.com, SOLO — Sejumlah warga yang terdampak pengalihan arus akibat pengecoran Jl. Adisucipto dan Jl. Slamet Riyadi Solo keberatan dengan keruwetan lalu lalang kendaraan yang melintasi rumah mereka.

Advertisement

Sebelumnya, Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) menerapkan pengalihan arus lalu lintas selama sebulan bagi kendaraan dari arah barat yang akan melintasi Jl. Slamet Riyadi Kerten dimulai Senin (19/10/2015) lalu.

Kendaraan roda dua bisa melintasi jalur lambat yang terdapat di sebelah utara jalur cepat. Sementara kendaraan roda empat atau lebih, diarahkan melewati Jl. Prof. Soeharso menuju Jl. Basuki Rahmat atau Jl. Adisucipto.

Advertisement

Kendaraan roda dua bisa melintasi jalur lambat yang terdapat di sebelah utara jalur cepat. Sementara kendaraan roda empat atau lebih, diarahkan melewati Jl. Prof. Soeharso menuju Jl. Basuki Rahmat atau Jl. Adisucipto.

Salah seorang warga yang tinggal di Jl. Basuki Rahmat, Nanang Rahadian, 40, mengeluhkan sistem pengalihan jalan yang tidak pasti.

“Sistemnya tidak jelas. Terkadang ujung jalan dibuka, terkadang ditutup. Kalau pas dibuka pada jam sibuk, depan rumah macet sekali karena jalannya kecil,” katanya, Minggu (1/11/2015) siang.

Advertisement

“Enggak cuma roda dua, terkadang bus juga lewat depan rumah. Tapi warga di sini tidak bisa naik,” keluhnya.

Warga lain yang tinggal di Jl. Anggur V Jajar, Ambar, turut merasakan kepadatan jalan depan rumahnya selama dua pekan terakhir, utamanya pada jam pulang kantor dan akhir pekan.

“Banyak kendaraan yang nyidat lewat sini. Padahal di ujung jalan sana sudah ada rambu jalan di sini khusus warga saja. Tapi bagaimana mau melarang, mungkin jalan lain sekitar sini sudah padat juga,” terang dia.

Advertisement

Ambar berharap pemerintah segela memberikan kejelasan penyelesaian proyek pembangunan jalan yang membuat lalu lintas sekitar tempat tinggalnya semrawut.

“Semoga saja cepat selesai biar lalu lintas bisa cepat kembali normal,” harapnya.

Secara terpisah, Kepala Seksi Manajemen Rekayasa Lalu Lintas Dishubkominfo Solo, Ari Wibowo, mengakui proses pengalihan arus selama pembangunan Jl. Adisucipto dan Jl. Slamet Riyadi banyak menuai protes dari warga.

Advertisement

“Banyak keluhan dari warga yang tinggal di sekitar jalur pengalihan arus. Kami sudah mengarahkan kendaraan untuk melewati jalur perkotaan saja, tapi pada praktiknya susah melarang pengguna jalan yang menerobos masuk ke jalan kampung. Di sekitar sana gangnya banyak sekali,” jelasnya.

Ari mengungkapkan pihaknya sudah berkomunikasi kepada kontraktor pembangunan proyek yang berjanji merampungkan pengecoran jalan pada Senin (9/11/2015) mendatang.

“Kami sudah ngobrol dengan kontraktor. Mereka siap membuka jalan pada Senin pekan depan. Lebih cepat dari target 19 November. Kami berharap masyarakat bisa maklum. Pembangunan ini untuk kepentingan masyarakat juga,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif