SOLOPOS.COM - Energeyes kids (Liputan6.com)
Teknologi terbaru Energeyes Kids dihadirkan untuk mengurangi stres mata anak.
Solopos.com, JAKARTA — Produsen dan pemasok lensa Polycore menghadirkan teknologi terbaru, Energeyes Kids. Energeyes Kids merupakan kaca mata proteksi sinar biru untuk anak-anak dalam pameran Indocomtech 2015.
Sebagaimana diberitakan Kantor Berita Antara, Jumat (30/10/2015), Managing Director Polycore Indonesia, Budhi Santoso, teknologi terbaru Energeyes Kids diluncurkan untuk anak-akan karena memang sudah menjadi bagian dari kehidupan. “Teknologi terbaru digital sudah menjadi bagian hidup saat ini, sejak kecil anak sudah diberikan gadget,” kata Budhi Santoso.
“Penduduk Indonesia berjumlah 250 juta, sementara jumlah perangkat mobile 300 juta, ini menunjukkan besarnya kecenderungan pengguna terpapar sinar biru,” sambung dia.
Budhi menjelaskan perangkat digital memancarkan sinar biru gelombang pendek 400-450 nm yang dalam paparan berlebihan membawa akibat yang dalam paparan berlebihan membawa akibat yang kurang baik untuk mata.
Lebih lanjut, Budhi mengatakan gejala yang timbul berupa ketegangan atau kelelahan mata, atau yang lebih dikenal sebagai Stres Mata Digital. Teknologi terbaru lensa kaca mata Energeyes kids dirancang dengan perlakuan khusus yang berfungsi menahan sebagian sinar biru untuk mengurangi gejala Stres Mata Digital.
Untuk peluncuran teknologi terbaru kaca mata Energeyes kids, Polycore menggandeng salah satu marketplace BliBli.com dengan harga Rp599.000 yang ditawarkan Rp479.200 di Indocomtech 2015 mulai 28 Oktober-1 November.
Sementara itu dikutip dari Okezone, Sabtu, di Indocomtech 2015, ada juga teknologi terbaru electric unicycle yang mirip seperti skateboard. Electric unicycle dianggap akan menjadi kendaraan masa depan karena portabilitas dan hemat energi.
Anda dapat menemui booth Runwheel di Indocomtech, tepatnya di hall C. Di sana Anda bisa menjajal teknologi terbaru electric unicycle runwheel secara cuma-cuma dan akan mendapatkan panduan cara menggunakan kendaraan ini.
Salah satu pengguna sekaligus Ketua Komunitas Run Wheel Jakarta, Erii, mengatakan untuk mengendalikan perangkat ini pengguna harus menggunakan berat tubuh. Nantinya sensor di runwheel akan membaca gerakan tubuh itu kemudian menggerakan roda. “Misalnya mau bergerak maju, Anda harus seolah-olah ingin menjatuhkan tubuh ke depan begitu pula sebaliknya,” ucap Erii.
Teknologi terbaru electric unicycle runwheel memiliki bobot 11 kg dan dapat diisi baterainya. Baterai tersebut dapat bertahan cukup lama hingga di atas lima jam. Baterai itu dapat diisi hingga penuh dalam dua jam
Teknologi terbaru electric unicycle runwheel dapat mengangkut beban hingga 100 kg dan dapat berjalan dengan kecepatan hingga 10 km per jam.