SOLOPOS.COM - Sejumlah pengendara melintas di jalan yang terselimuti kabut asap di Jl. Jenderal Sudirman, Palembang, Sumatra Selatan, Rabu (9/9/2015) malam. (JIBI/Solopos/Antara/Nova Wahyudi)
Kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan di Sumatra diklaim sudah membaik.
Solopos.com, JAKARTA – Kualitas udara di sejumlah wilayah di Sumatra terus membaik. Berdasarkan data indeks standar pencemaran udara (ISPU) terakhir di Sumatra pada 30 Oktober 2015 yang diterima Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) diketahui pada level sedang.
“Indeks standar pencemaran udara di Sumatra sudah membaik di level sedang,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho di Jakarta, Sabtu (31/10/2015).
Angka ISPU di Pekanbaru sedang, di Siak sedang, di Dumai sedang, di Rokan Hilir sedang, di Bengkalis sedang, di Jambi sedang, dan Sumatra Barat sedang.
Sebelumnya, kata dia, indeks kualitas di sejumlah wilayah yang terpapar asap di Sumatera adalah di level tidak sehat hingga berbahaya.
Hujan yang mengguyur Sumatra dalam beberapa hari terakhir, kata Sutopo, telah menyebabkan jarak pandang dan kualitas udara membaik di wilayah-wilayah yang terpapar asap.
Dia menambahkan jumlah titik api atau hotspot sebagai indikator terjadinya kebakaran hutan dan lahan juga berkurang.
Pihaknya berharap, kondisi demikian terus berlangsung di wilayah-wilayah yang terpapar kabut asap.
“Kita berharap pertumbuhan awan di wilayah-wilayah yang terpapar asap terus meningkat,” kata dia.
Laporan mengenai perkembangan kebakaran hutan dan lahan tersebut, tambah dia, telah dilaporkan kepada Presiden Joko Widodo.
“BNPB sudah melaporkan setiap perkembangan terbaru terkait kebakaran hutan dan lahan serta kabut asap kepada presiden,” kata dia.