Entertainment
Sabtu, 31 Oktober 2015 - 22:20 WIB

KABAR ARTIS : Jadi Penyanyi pun Harus Gemar Membaca

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Penyanyi solo, Budi Doremi [tengah] menghadiri talkshow gerakan nasional gemar membaca di Gedung Kaca, Wates, Rabu (28/10/2015). (JIBI/Harian Jogja/Rima Sekarani I.N.)

Kabar artis berikut datang dari Budi Doremi.

Harianjogja.com, KULONPROGO-Nama Budi Doremi tentu sudah tidak asing lagi, terutama di kalangan anak muda. Rabu (28/10/2015), dia datang ke Kulonprogo bukan untuk konser, melainkan kampanye gerakan nasional gemar membaca.

Advertisement

Penyanyi bernama asli Syahbudin Syukur itu sejak awal menarik banyak perhatian peserta talkshow gerakan nasional gemar membaca bersama Kantor Perpustakaan Nasional RI. Aula Adikarto yang terletak di lantai dua Gedung Kaca pada siang itu memang dipenuhi ratusan remaja dari berbagai sekolah di Kulonprogo.

Ketika namanya dipanggil untuk menerima cinderamata dari Bupati Kulonprogo, Hasto Wardoyo, peserta talkshow mendadak heboh. Mereka yang duduk di deretan belakang bahkan langsung berdiri demi bisa mengabadikan momen Budi Doremi menerima selembar kain batik motif geblek renteng.

Advertisement

Ketika namanya dipanggil untuk menerima cinderamata dari Bupati Kulonprogo, Hasto Wardoyo, peserta talkshow mendadak heboh. Mereka yang duduk di deretan belakang bahkan langsung berdiri demi bisa mengabadikan momen Budi Doremi menerima selembar kain batik motif geblek renteng.

Harianjogja.com memang tidak sempat mengikuti talkshow hingga tuntas. Sedikit menyesal juga karena barangkali Budi Doremi bakal menyumbang suara renyahnya di akhir acara. Namun, sepenggal kisah hidup yang disampaikan pria berusia 31 tahun itu cukup menginspirasi tentang bagaimana pentingnya membaca bagi pengembangan diri.

Budi Doremi bukan orang berpendidikan tinggi. Setelah lulus SMA, dia memutuskan tidak melanjutkan studi ke jenjang berikutnya. Penyanyi kelahiran Serang, 19 September 1984 silam ini memilih merantau ke Bandung, Jakarta, dan Jogja.

Advertisement

Membaca menjadi suatu kebutuhan karena dia merasa tidak akan bisa menjadi seorang penyanyi sukses jika tidak pintar. Apalagi, apapun hambatan dan kesulitannya, dia harus mencari cara agar wajahnya bisa menghiasi baliho iklan di ibu kota Jakarta.

“Setelah delapan tahun berusaha keras, eh ternyata cuma bisa nampang di halte angkot,” candanya diikuti tawa para peserta talkshow.

Bagaimanapun, perjuangan Budi Doremi sudah mengantarkannya menjadi salah satu penyanyi solo sukses di Indonesia. Dia pun membagikan prinsip kesuksesannya kepada peserta talkshow.

Advertisement

“Kamu boleh enggak sekolah atau kuliah. Tapi kalau ingin sukses, jadilah orang yang pintar,” kata dia.

Selain Budi Doremi, Kepala Perpustakaan Nasional RI, Sri Sularsih dan Bupati Kulonprogo, Hasto Wardoyo juga mengisi talkshow hari itu. Keduanya pun mengajak masyarakat Kulonprogo membiasakan diri untuk gemar membaca.

“Saya prihatian karena mungkin hanya satu dari 1.000 orang Indonesia yang gemar membaca. Sangat jauh dibandingkan negara maju yang hampir separuh penduduknya suka membaca,” tutur Hasto.

Advertisement

Hasto memaparkan, sebelum seseorang menjadi terampil, dia hendaknya membaca teori atau materinya terlebih dahulu. Jika sudah memahami dasarnya, praktekkan apa yang telah dipelajari dan terus diulang hingga benar-benar terampil.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif