SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
Kabar pembalap Rio Haryanto yang berkeinginan membalap di ajang Formula 1.
Solopos.com, SOLO – Rio Haryanto membutuhkan dana yang cukup besar untuk membalap di Formula 1. Fans Rio pun menggalang dana untuk pembalap 22 tahun itu demi berlaga di F1.
Seperti diketahui, Rio membutuhkan dana senilai 15 juta euro atau setara dengan Rp222,5 miliar untuk mengisi kursi pembalap salah satu tim F1. Namun Pertamina selaku sponsor Rio hanya bersedia memberikan dana senilai 5 juta euro atau sekitar Rp74 miliar. Sementara sisanya, Rio harus mencari sendiri.
Selain sudah mencari dukungan ke pemerintah, Rio juga mengaku sudah mendatangi beberapa perusahaan swasta untuk menjadi sponsor. Pembalap asal Solo itu diberikan tenggat waktu hingga pertengahan November 2015 oleh tim F1 yang ditujunya untuk mendapatkan sponsor.Melihat ini, Sahabat Rio, yang merupakan barisan pendukung Rio Haryanto, berinisiatif menggalang dana.
Catur Sunaryo, selaku admin untuk akun Twitter @SahabatRio, merupakan orang yang kali pertama mencetuskan ide itu dengan membuat sebuah situs, yakni kitabisa.com/indonesiaf1. Rio mengaku tidak menyangka dengan dukungan itu. Ia terkejut dan juga berterima kasih karenanya.
“Saya sebenarnya tidak menyangka. Kemarin itu juga soal menggalang dana dari Sahabat Rio juga inisiatif mereka. Jadi saya sangat tersentuh melihat dukungan mereka,” ujar Rio seperti dikutip dari Detik.com, Kamis (29/10/2015).
Kendati tidak berdomisili di Indonesia selama mengikuti balapan, Rio biasanya mengadakan acara kumpul bareng penggemar tiap kali dia pulang ke Indonesia. Kini, Rio adalah salah satu pembalap GP2 dengan penggemar terbanyak.
“Mereka sangat setia. Kemarin pas ke Solo, saya juga sempat ada acara dengan mereka. Mereka juga terus mengikuti perkembangan saya dari sosial media, sampai soal bagaimana perkembangan sponsor dari pemerintah juga mereka mengikuti,” tutur Rio.
“Bahkan kalau saya dengar dari komentator di GP2, mereka sempat menyebut saya adalah pembalap dengan penggemar terbanyak, dan ini belum pernah terjadi sebelumnya di GP2,” paparnya.